Polisi Banggai Kepulauan Tangkap Penyebar Hoaks Kasus Tewasnya Balita
Kepolisian Resort Banggai Kepulauan menangkap dua individu yang menyebarkan hoaks dan provokasi terkait kematian balita di Desa Bone Baru, memicu keresahan masyarakat dan menghambat penyelidikan.
![Polisi Banggai Kepulauan Tangkap Penyebar Hoaks Kasus Tewasnya Balita](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/130036.046-polisi-banggai-kepulauan-tangkap-penyebar-hoaks-kasus-tewasnya-balita-1.jpg)
Palu, Sulawesi Tengah - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Banggai Kepulauan (Bangkep) berhasil mengamankan dua orang tersangka penyebar hoaks dan provokasi terkait kasus penemuan mayat balita perempuan di Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara. Penangkapan ini dilakukan setelah beredarnya informasi bohong yang meresahkan masyarakat dan menghambat proses penyelidikan polisi.
Penangkapan Tersangka Penyebar Hoaks
Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Makmur, menyatakan bahwa kedua tersangka diamankan di rumah masing-masing. Tim Cyber Polres Bangkep sebelumnya telah melakukan patroli siber dan menemukan unggahan di Facebook yang berisi hoaks dan provokasi terkait kasus tersebut. Setelah dimintai keterangan, kedua pelaku mengakui perbuatan mereka dan menyesali tindakan yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Mereka juga telah membuat klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.
AKP Makmur menambahkan bahwa informasi yang disebar kedua tersangka tidak sesuai fakta, bahkan bersifat spekulatif, menyudutkan pihak tertentu, dan sangat provokatif. Hal ini dinilai sangat meresahkan masyarakat dan mengganggu proses penyelidikan yang sedang berjalan. Polisi menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum tentu kebenarannya.
Kronologi Penemuan Mayat dan Penyelidikan
Balita perempuan berinisial HA (5) dilaporkan hilang selama tiga hari sebelum ditemukan tewas di Desa Bone Baru pada Selasa, 4 Februari 2024. Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara menyeluruh, mengumpulkan bukti-bukti, dan memeriksa sejumlah saksi. Namun, Briptu Fideramos dari Humas Polres Banggai Kepulauan menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan bukti adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban karena kondisi jenazah yang sudah membusuk. Hasil visum et repertum dari rumah sakit masih dinantikan untuk mengungkap penyebab kematian.
Proses penyelidikan masih terus dilakukan secara intensif. Kepolisian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mendapatkan hasil autopsi yang akurat. Informasi yang beredar di masyarakat akan terus diverifikasi untuk memastikan kebenarannya. Polisi menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Imbauan Kepolisian kepada Masyarakat
Briptu Fideramos mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama hoaks. Masyarakat diminta untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian yang sedang bekerja keras mengungkap kebenaran. Penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab dapat berdampak negatif dan menghambat proses penyelidikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu mengedepankan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan tanggung jawab individu dalam menyebarkan informasi di era digital. Penyebaran hoaks dapat berdampak serius, baik bagi korban maupun masyarakat luas. Kepolisian menghimbau agar masyarakat lebih kritis dan bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta selalu mengutamakan sumber informasi yang terpercaya.
Kesimpulan
Penangkapan dua tersangka penyebar hoaks ini menunjukkan komitmen Polres Banggai Kepulauan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pihak kepolisian berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. Proses penyelidikan kasus kematian balita tersebut masih terus berlanjut dan diharapkan dapat segera terungkap penyebab kematiannya.