Polisi Bantah Korban Tewas di Tambora Cekcok dengan Anak Sebelum Meninggal
Kepolisian Jakarta Barat membantah kabar adanya cekcok antara korban TSL (59) dengan anaknya sebelum ditemukan tewas di dalam toren air.

Sebuah kasus penemuan mayat ibu dan anak di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3) lalu, menimbulkan berbagai spekulasi. Polisi telah melakukan penyelidikan intensif, termasuk memeriksa sejumlah saksi. Namun, beredar kabar yang menyebutkan adanya cekcok antara korban, TSL (59), dengan anaknya sebelum kejadian nahas tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, memberikan klarifikasi terkait isu tersebut. Ia membantah adanya perselisihan antara TSL dan anaknya, R, sebelum kematian TSL. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas kesaksian beberapa tetangga yang menyebutkan adanya pertengkaran antara ibu dan anak tersebut.
Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk R, anak kedua korban. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan tidak ada bukti yang mendukung adanya perselisihan sebelum kejadian. Polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mendukung penyelidikan.
Klarifikasi Polisi Terkait Dugaan Cekcok
Beredar kabar bahwa TSL dan anaknya, R, terlibat cekcok terkait rencana pernikahan R. Salah satu tetangga, Surya, menyebutkan bahwa R ingin menikah namun TSL tidak mengizinkan sebelum kakak perempuannya, ES, menikah terlebih dahulu. Pernyataan ini memicu dugaan adanya konflik keluarga yang berujung pada tragedi tersebut.
Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan bukti yang telah dikumpulkan, tidak ditemukan bukti yang menguatkan adanya perselisihan antara TSL dan R. Polisi menekankan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap penyebab kematian TSL dan ES.
Kepolisian telah memeriksa delapan saksi, termasuk R dan beberapa tetangga. Petugas juga menganalisis rekaman CCTV untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kronologi kejadian. Proses penyelidikan dilakukan secara teliti dan komprehensif untuk memastikan terungkapnya kebenaran kasus ini.
"Sementara untuk saksi mengatakan tidak ada (cekcok dengan ibunya). Itu, masih kata-katanya. Yang pasti kami sudah periksa saksi," ungkap AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dihubungi.
Kronologi Penemuan Mayat
Mayat TSL dan anaknya, ES, ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam toren air rumah mereka pada Kamis malam (6/3). Penemuan ini mengejutkan warga sekitar dan langsung dilaporkan kepada pihak berwajib. Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
Proses evakuasi mayat dilakukan dengan hati-hati. Kondisi mayat yang sudah membusuk menyulitkan proses identifikasi awal. Namun, dengan bantuan tim forensik, identitas korban berhasil dikonfirmasi.
Setelah penemuan mayat, polisi langsung melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab kematian kedua korban. Hingga saat ini, polisi masih terus berupaya mengungkap misteri di balik kematian TSL dan ES.
Penyidik masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban. Hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik setelah proses investigasi selesai dilakukan.
Kesimpulan
Kasus penemuan mayat ibu dan anak di Tambora masih dalam tahap penyelidikan. Polisi telah membantah adanya cekcok antara korban dengan anaknya sebelum kejadian. Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban.