Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Kepala Sekolah di HST, Diduga Motif Asmara
Polisi di Hulu Sungai Tengah memburu MA (25) yang diduga membunuh kepala sekolah BI (50) karena cemburu terkait hubungan asmara dengan RM (22) di Desa Banua Kupang pada Senin malam.
Insiden pembunuhan kepala sekolah di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menggemparkan warga. Polisi kini memburu MA (25) sebagai tersangka pembunuhan BI (50), seorang kepala sekolah di Desa Banua Kupang. Peristiwa tragis ini diduga bermotif asmara dan terjadi pada Senin, 27 Januari 2024, sekitar pukul 23.00 WITA.
Menurut Kasi Humas Polres HST, Iptu Akhmad Priadi, Polres HST dan Polsek Labuan Amas Utara tengah menangani kasus ini dan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Peristiwa pembunuhan tersebut sedang ditangani Polres HST bersama Polsek Labuan Amas Utara. Personel saat ini masih melakukan pengejaran, semoga cepat tertangkap," ujar Iptu Akhmad Priadi saat dikonfirmasi di Barabai.
Kronologi kejadian, sebagaimana diungkapkan Babinsa Banua Kupang, Serda Alkusnadi, bermula dari rencana lamaran korban kepada RM (22), seorang janda muda. BI, korban, mendatangi rumah RM sekitar pukul 19.00 WITA untuk melamarnya. Namun, kedatangannya berujung maut.
Saat acara lamaran berlangsung, MA alias Ugon, yang merupakan mantan kekasih RM, tiba-tiba muncul. Ia meminta korban keluar rumah. Meskipun keluarga RM mencegahnya, korban tetap keluar. Di luar rumah, MA sudah menunggu dengan sebilah parang.
Terjadi cekcok antara MA dan BI. Cekcok tersebut berujung pada penganiayaan brutal. MA menebas BI hingga mengalami luka parah di leher, tangan, wajah, dan telinga. Akibat luka parah tersebut, BI meninggal dunia.
Motif pembunuhan diduga kuat dilatarbelakangi asmara. "Pelaku dan saksi RM sebelumnya pernah pacaran. Setelah RM kenal dengan korban BI, hubungan pelaku dan RM kandas. Hal ini diduga yang memicu pembunuhan tersebut," jelas Serda Alkusnadi.
Peristiwa ini terjadi di warung milik RM di Desa Banua Kupang. Polisi kini tengah fokus pada pengejaran MA dan mengumpulkan bukti-bukti untuk proses hukum selanjutnya. Kasus ini menjadi sorotan dan menunjukkan pentingnya penanganan kasus kekerasan yang efektif serta perlindungan bagi para korban.
Semoga pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan menghindari tindakan kekerasan.