Polisi Tanjung Priok Bantu Keluarga Terlantar Pulang ke Depok
Polisi Polres Pelabuhan Tanjung Priok membantu keluarga terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok yang terdiri dari tujuh orang, termasuk bayi dan balita, untuk pulang ke Citayam, Depok.

Jakarta, 29 April 2024 - Sebuah tindakan kemanusiaan terpuji ditunjukkan oleh jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka membantu satu keluarga yang terlantar di Pelabuhan Tanjung Priok untuk kembali ke rumah mereka di Citayam, Depok, Jawa Barat. Keluarga tersebut, yang terdiri dari tujuh orang, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Terminal Nusantara II pada Minggu malam, 27 April 2024.
Keluarga Ibu Ani, yang terdiri dari seorang nenek (60 tahun), dua perempuan dewasa (30 tahun), seorang anak perempuan (15 tahun), seorang balita (5 tahun), seorang batita (1 tahun 3 bulan), dan seorang bayi (4 bulan), awalnya berencana pergi ke Batam menggunakan KM Kelud. Namun, mereka tidak memiliki tiket dan keliru mengenai jadwal keberangkatan kapal yang sebenarnya pada 2 Mei 2025. Kekeliruan ini membuat mereka terdampar di pelabuhan tanpa biaya untuk pulang.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing, menjelaskan kronologi kejadian dan bantuan yang diberikan. "Saat patroli Operasi Cipta Kondisi, petugas menemukan keluarga ini kebingungan di terminal penumpang," ujar AKBP Martuasah H Tobing dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/4). Petugas kemudian langsung memberikan bantuan yang dibutuhkan keluarga tersebut.
Kepedulian Polisi di Pelabuhan Tanjung Priok
Melihat kondisi keluarga yang memprihatinkan, para personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok langsung bertindak cepat. Mereka tidak hanya memberikan bantuan namun juga memastikan keselamatan dan kenyamanan keluarga tersebut. Keluarga ini awalnya berasal dari Pabuaran, Kecamatan Citayam, Jawa Barat dan dijanjikan akan dibiayai perjalanan ke Batam oleh suami salah satu wanita dalam keluarga tersebut.
Namun, janji tersebut ternyata tidak ditepati. Ketidaktahuan mereka akan jadwal keberangkatan KM Kelud membuat mereka terlantar sejak Minggu pagi. Mereka terpaksa tinggal di teras Terminal Penumpang Nusantara II tanpa alas yang memadai, kecuali kain gendongan untuk dua bayi mereka. Perbekalan makanan mereka pun menipis karena keterbatasan uang.
Kondisi keluarga ini semakin menyayat hati ketika diketahui bahwa mereka hanya memiliki sedikit uang dan tidak mampu membiayai perjalanan pulang ke Depok. Mereka khawatir uang yang tersisa akan habis jika kembali ke Depok.
Bantuan Transportasi dan Biaya Perjalanan
Berkat kepedulian personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok, keluarga tersebut akhirnya mendapatkan bantuan transportasi. Para petugas mencarikan mobil daring untuk mengantar mereka pulang ke rumah dengan aman dan nyaman. Lebih mengharukan lagi, seluruh biaya perjalanan ditanggung oleh para personel polisi yang bertugas.
"Kami hanya menjalankan tugas kemanusiaan. Semoga bantuan kecil ini bisa meringankan beban mereka," kata AKBP Martuasah H Tobing. Aksi polisi ini menjadi contoh nyata bagaimana penegak hukum juga berperan aktif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya dalam situasi darurat dan rentan seperti yang dialami keluarga Ibu Ani.
Kisah ini menunjukkan bahwa kepedulian dan tindakan cepat dari pihak kepolisian sangat berarti bagi masyarakat. Semoga kejadian ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk selalu saling membantu dan peduli terhadap sesama.