Polres Aceh Besar Sediakan Dua Ton Beras pada Gerakan Pangan Murah, Bantu Tekan Inflasi Lokal
Polres Aceh Besar berkolaborasi dengan Pemkab dan Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah, menyediakan dua ton beras SPHP untuk meringankan beban masyarakat.

Kepolisian Resor (Polres) Aceh Besar menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat melalui penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang masif. Kegiatan ini secara khusus menyediakan pasokan beras dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan pokok warga. Inisiatif strategis ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam GPM yang dipusatkan di Kota Jantho, Polres Aceh Besar berkolaborasi erat dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar serta Perum Bulog. Sinergi antara ketiga pihak ini bertujuan untuk menciptakan akses yang lebih mudah terhadap bahan pangan esensial. Fokus utama kegiatan ini adalah penyediaan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikemas dalam ukuran lima kilogram.
Sebanyak dua ton beras SPHP telah disiapkan untuk didistribusikan kepada masyarakat setempat dengan harga jual yang sangat kompetitif, yakni Rp60 ribu per kemasan lima kilogram. Langkah ini diambil sebagai respons proaktif terhadap fluktuasi harga bahan pokok. Diharapkan, kehadiran GPM ini dapat secara signifikan meringankan beban pengeluaran rumah tangga di tengah tantangan ekonomi yang ada.
Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Pangan Lokal
Kapolres Aceh Besar, AKBP Sujoko, menegaskan bahwa partisipasi Polri dalam Gerakan Pangan Murah ini merupakan manifestasi nyata dari kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini adalah wujud konkret dari komitmen kepolisian dalam mendukung daya beli masyarakat. Ini juga menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan, khususnya beras, di pasar lokal.
Sinergi antara Polres Aceh Besar, Pemkab, dan Perum Bulog menjadi kunci keberhasilan GPM ini. Kerjasama lintas sektor ini memastikan bahwa penyaluran beras dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. Dengan adanya kolaborasi yang kuat, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari program pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Penyediaan dua ton beras SPHP ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kapasitas dan keseriusan pihak penyelenggara dalam menghadapi potensi kelangkaan atau kenaikan harga. Beras SPHP sendiri dikenal sebagai program pemerintah untuk menstabilkan pasokan dan harga di pasaran. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras.
Dampak Positif dan Harapan Menekan Inflasi
AKBP Sujoko lebih lanjut menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung setiap program pemerintah yang bertujuan menjaga stabilitas pangan dan meringankan beban masyarakat. Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi warga Aceh Besar dalam memperoleh beras dengan harga yang lebih terjangkau. Ini adalah upaya nyata untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi tanpa memberatkan keuangan keluarga.
Ketersediaan beras dengan harga yang stabil dan terjangkau memiliki efek domino yang positif terhadap perekonomian lokal. Ketika harga kebutuhan pokok terkendali, daya beli masyarakat akan meningkat, yang pada gilirannya dapat mendorong perputaran ekonomi. Hal ini juga membantu menjaga tingkat inflasi agar tetap dalam batas yang wajar, sehingga nilai uang masyarakat tidak tergerus.
Kapolres Sujoko berharap bahwa melalui Gerakan Pangan Murah ini, kebutuhan pangan pokok masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menekan laju inflasi di wilayah Aceh Besar. Dengan demikian, stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat terus terjaga, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan dan pembangunan daerah.