Polres Malang Matangkan Pengamanan Laga Arema FC vs Persik Kediri
Polres Malang gelar simulasi pengamanan untuk laga Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan pasca tragedi Kanjuruhan, evaluasi keamanan jadi fokus utama.

Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, tengah mempersiapkan pengamanan laga Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan. Pengamanan ini didasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan simulasi pengamanan yang telah dilakukan sebelumnya. Pertandingan yang dijadwalkan pada 11 Mei 2024 ini menjadi sorotan karena merupakan laga derby Jawa Timur, dan juga mengingat tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Kepala Polres Malang, AKBP Danang Setiyo, menyatakan bahwa evaluasi simulasi menjadi kunci dalam menentukan skema pengamanan. "Kegiatan pengamanan dan sekaligus simulasi nanti kami akan melakukan evaluasi, karena setiap pertandingan ada kriteria-kriterianya seperti apa," ujar AKBP Danang di Stadion Kanjuruhan. Pemetaan titik rawan, potensi kericuhan, dan jumlah penonton menjadi pertimbangan utama dalam pendistribusian personel keamanan.
Kepolisian menyadari pentingnya pengamanan yang ketat mengingat vakumnya pertandingan di Stadion Kanjuruhan selama kurang lebih tiga tahun pasca tragedi tersebut. Oleh karena itu, pola pengamanan akan lebih intensif, terutama untuk laga-laga derby seperti pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri. "Di dalam sebuah pertandingan kami lakukan review kembali, kemudian melatih beberapa skenario beberapa kejadian, baik di luar maupun di dalam stadion. Yang paling dekat adalah tanggal 11 Mei, yaitu Arema FC melawa Persik Kediri ini adalah derby sesama tim dari Jawa Timur," jelas AKBP Danang.
Simulasi Pengamanan dan Persiapan Laga Derby
Simulasi pengamanan telah dilaksanakan oleh Polres Malang di Stadion Kanjuruhan. Simulasi ini melibatkan pertandingan amal (Charity Match) antara Arema FC dan Arema All Stars, yang mayoritas pemainnya merupakan legenda Arema FC. Dalam simulasi ini, Polres Malang mengevaluasi berbagai aspek pengamanan, mulai dari penempatan personel, jalur evakuasi, hingga antisipasi potensi kerusuhan.
Hasil simulasi ini akan menjadi dasar dalam menentukan strategi pengamanan untuk laga Arema FC melawan Persik Kediri. Kepolisian berfokus pada pencegahan potensi kericuhan dan memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penonton. Jumlah personel keamanan akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan jumlah penonton yang diperkirakan hadir.
Selain itu, pendistribusian personel keamanan juga akan mempertimbangkan potensi kerawanan di berbagai titik di sekitar stadion. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan dan memastikan kelancaran jalannya pertandingan.
Manajemen Arema FC telah menyiapkan 2.000 lembar tiket untuk laga melawan Persik Kediri. Kondisi Stadion Kanjuruhan terpantau kondusif hingga akhir babak pertama simulasi, dengan pengamanan ketat dari personel gabungan.
Imbauan Kepolisian dan Harapan untuk Kedepannya
AKBP Danang Setiyo juga menyampaikan imbauan kepada Aremania, manajemen Arema FC, dan masyarakat Malang Raya untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan dalam setiap pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan. "Stadion Kanjuruhan merupakan kebanggaan masyarakat Malang. Mari bersama-sama menjadikan (pertandingan sepakbola) sebagai tontonan yang menarik, sehingga bisa saling menikmati," pesannya.
Polres Malang berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan. Kerja sama antara kepolisian, manajemen klub, dan suporter sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan mencegah terjadinya insiden serupa tragedi Kanjuruhan.
Dengan pengalaman dari simulasi dan evaluasi yang dilakukan, diharapkan laga Arema FC melawan Persik Kediri dapat berjalan dengan aman dan lancar. Pertandingan ini diharapkan menjadi contoh bagi pertandingan-pertandingan selanjutnya di Stadion Kanjuruhan, sehingga sepak bola dapat dinikmati dengan aman dan nyaman oleh seluruh penggemarnya.
Semoga laga derby Jawa Timur ini dapat berjalan dengan lancar dan kondusif, serta menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia yang lebih aman dan tertib.