Polres Temanggung Sukses Salurkan Puluhan Ton Beras SPHP, Harga Lebih Murah dari HET
Polres Temanggung gencar salurkan beras SPHP ke masyarakat dengan harga terjangkau. Lebih dari 50 ton beras telah terjual, bantu stabilkan pasokan dan harga pangan.
Temanggung, 16 Agustus 2025 – Kepolisian Resor (Polres) Temanggung menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Melalui kerja sama dengan Bulog, Polres Temanggung aktif mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) langsung kepada masyarakat. Inisiatif ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bertujuan untuk meringankan beban ekonomi warga.
Kegiatan distribusi beras SPHP ini telah berlangsung intensif sejak 6 Agustus 2025 dan direncanakan berlanjut hingga 20 Agustus 2025. Hingga pertengahan Agustus, program ini berhasil menyalurkan lebih dari 50 ton beras SPHP ke berbagai titik di wilayah hukum Temanggung. Upaya kolaboratif antara Satgas Pangan Polres Temanggung dan Bulog ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Kasatreskrim Polres Temanggung sekaligus Ketua Satgas Pangan, AKP Didik Tri Wibowo, menyatakan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Beras SPHP yang dijual memiliki kualitas baik dan selalu habis terjual setiap harinya. Penyaluran ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan akses beras berkualitas dengan harga yang terjangkau, di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Upaya Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan
Polres Temanggung bersama Bulog terus menggencarkan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan pangan yang stabil. Program ini secara spesifik berfokus pada distribusi beras SPHP, yang merupakan inisiatif pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di pasaran. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara aparat keamanan dan lembaga logistik pangan dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Setiap harinya, Satgas Pangan Polres Temanggung mendistribusikan sekitar 15 ton beras SPHP ke 15 titik berbeda. Penyaluran ini melibatkan jajaran Polres dan Polsek setempat, bahkan hingga ke balai desa di berbagai wilayah. Metode distribusi yang merata ini memastikan bahwa beras SPHP dapat diakses oleh lebih banyak lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di pelosok.
Target distribusi harian yang ambisius ini mencerminkan keseriusan pihak berwenang dalam mengatasi potensi gejolak harga pangan. Dengan menjaga pasokan tetap lancar dan harga terkendali, diharapkan stabilitas ekonomi rumah tangga dapat terjaga. Beras SPHP menjadi solusi konkret di tengah dinamika harga komoditas pangan.
Antusiasme Masyarakat dan Mekanisme Penjualan Beras SPHP
Antusiasme masyarakat terhadap program penjualan beras SPHP ini sangat tinggi, terlihat dari cepatnya habis stok setiap hari. Hal ini tidak terlepas dari harga yang ditawarkan, yaitu Rp60.000 per 5 kilogram atau Rp12.000 per kilogram. Harga ini secara signifikan lebih murah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp12.500 per kilogram.
Untuk memastikan pemerataan dan mencegah penimbunan, Bulog menerapkan prosedur pembelian yang ketat. Setiap individu yang ingin membeli beras SPHP wajib menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka. Pembatasan pembelian juga diberlakukan, di mana satu NIK hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kemasan atau setara dengan 10 kilogram beras SPHP. Prosedur ini dirancang untuk memastikan bahwa manfaat program dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin warga.
Kualitas beras SPHP yang didistribusikan juga menjadi faktor penting dalam tingginya minat masyarakat. Beras yang dijual memiliki kualitas baik, sesuai standar yang ditetapkan Bulog. Kombinasi antara harga terjangkau dan kualitas yang terjamin menjadikan beras SPHP pilihan utama bagi banyak keluarga di Temanggung, membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok dengan biaya yang lebih efisien.
Target dan Dampak Positif Program Distribusi
Program distribusi beras SPHP oleh Polres Temanggung dan Bulog menargetkan total penyaluran sebanyak 90 ton beras hingga 20 Agustus 2025. Dengan rata-rata distribusi 15 ton per hari, target ini menunjukkan skala besar dari upaya stabilisasi pangan yang sedang berlangsung. Pencapaian lebih dari 50 ton beras yang telah terjual hingga pertengahan Agustus menjadi indikator keberhasilan awal program ini.
Dampak positif dari kegiatan ini sangat terasa di kalangan masyarakat. Ketersediaan beras dengan harga yang lebih murah dari HET membantu menekan pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah. Program ini tidak hanya sekadar menjual beras, tetapi juga menjadi jaring pengaman sosial yang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga pangan.
Keberlanjutan program semacam ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi lokal dan nasional. Sinergi antara berbagai pihak, seperti yang ditunjukkan oleh Polres Temanggung dan Bulog, menjadi kunci dalam menciptakan solusi konkret untuk tantangan pangan. Dengan demikian, masyarakat dapat terus mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang wajar dan pasokan yang terjamin.
