Ponpes di Lebak Kajian Kitab Kuning Syech Nawawi Al-Jawi di Bulan Ramadhan
Pondok Pesantren di Lebak, Banten, mengkaji kitab kuning karya Syech An Nawawi Al-Jawi selama Ramadhan untuk memperdalam pemahaman tentang tauhid, fiqih, dan tasawuf.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada bulan Ramadhan 2025, sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan kajian kitab kuning karya Syech An Nawawi Al-Jawi. Kajian ini melibatkan para santri dan dipimpin oleh para pimpinan Ponpes. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang tauhid, fiqih, dan tasawuf, nilai-nilai dasar ajaran Islam. Metode pengajian yang digunakan meliputi pembacaan teks Arab Gundul dengan Bahasa Jawa Serang, serta penerjemahan ke Bahasa Indonesia dan Sunda, guna memastikan pemahaman yang komprehensif bagi seluruh santri.
Kegiatan ini penting karena mengajarkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan hubungan sosial yang baik. Para santri diajarkan untuk menghayati ajaran Islam secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan para santri dapat menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Para pimpinan Ponpes memandang pentingnya pengkajian kitab-kitab klasik karya Syech An Nawawi Al-Jawi sebagai upaya untuk melestarikan warisan intelektual ulama Nusantara dan menanamkan pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam kepada generasi muda. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama Kabupaten Lebak dalam memperkuat keimanan dan ketakwaan masyarakat melalui pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama.
Pengkajian Kitab Syech An Nawawi di Pondok Pesantren Lebak
Beberapa kitab karya Syech An Nawawi Al-Jawi yang dikaji di Ponpes Lebak antara lain Kitab Ukudul Zain, Kitab Sulamun Taufik, Tanqihul Qaul, dan Kitab Murokil Budiah. Kitab-kitab tersebut membahas secara mendalam tentang tauhid, fiqih, dan tasawuf. "Kita mewajibkan santri mengkaji dan memperdalam kitab karangan An Nawawi Al-Jawi Tanara Banten tentang tauhid dan tasawuf karena sangat mendasar," kata Pimpinan Ponpes Al Abrar KH Ahmad Hudori. Pengkajian dilakukan setelah Shalat Dzuhur hingga sore hari selama bulan Ramadhan.
Para santri aktif berpartisipasi dalam kajian dengan menuliskan makna dan arti kata dalam huruf Arab gundul. Metode pengajaran yang interaktif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan daya ingat santri. Penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dan Sunda memudahkan santri untuk memahami isi kitab meskipun teks aslinya menggunakan Bahasa Arab.
KH Ahmad Hudori menjelaskan manfaat pengkajian kitab tauhid, yaitu untuk membentuk karakter santri yang beriman, bertaqwa, dan berperilaku baik kepada sesama. Pengkajian kitab fiqih mengajarkan tentang tata cara ibadah yang benar dan bagaimana membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Sementara itu, pengkajian kitab tasawuf menekankan pentingnya penyucian jiwa dan akhlak mulia.
Hal senada juga disampaikan oleh Ustadz Hilmi Wahidin dari Ponpes Almaqro Bani Saud Rangkasbitung. Pihaknya mengkaji Kitab Murokil Budiah untuk mendalami ilmu fiqih, tauhid, dan akidah Islam. "Kami berharap santri dengan pengkajian kitab kuning karangan Syech An Nawawi dapat meningkatkan kompetensi ilmu-ilmu fikih, tasawuf, tauhid hingga akidah," ujarnya.
Pendapat Kementerian Agama Kabupaten Lebak
Pelaksana Harian Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Badrusalam, menyatakan bahwa pengkajian kitab-kitab karya Syech An Nawawi di bulan Ramadhan merupakan tradisi di berbagai Ponpes di Lebak. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan para santri. "Mereka memperdalam kajian kitab tauhid, tasawuf, tafsir, dan fiqih untuk memperkuat dan meyakini keimanan dan ketakwaan kepada Allah," kata Badrusalam.
Pengkajian kitab kuning ini tidak hanya bermanfaat bagi para santri, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam akan membentuk karakter yang baik dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berakhlak mulia. Dengan demikian, kajian kitab kuning ini menjadi bagian penting dalam upaya membangun generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan bertakwa.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan komitmen Pondok Pesantren di Lebak dalam mendidik santri dengan menekankan pada pengkajian kitab kuning sebagai sumber ilmu agama yang autentik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di Indonesia.