Ponpes di Mataram: Cerminan Komitmen Umat Membumikan Ilmu Agama
Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, sambut positif pembangunan Ponpes Darul Lughah Wat Tahfizh sebagai bukti komitmen umat dalam memajukan pendidikan agama dan nilai-nilai kearifan lokal.

Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, Selasa (29/4), memberikan apresiasi tinggi terhadap pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Lughah Wat Tahfizh (Dalfizh) di Kecamatan Sekarbela. Pemeletakan batu pertama pembangunan ponpes ini menandai komitmen nyata umat dalam membumikan ilmu agama dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di tengah persaingan lembaga pendidikan yang semakin ketat. Kehadiran Ponpes Dalfizh juga menegaskan kembali posisi Kota Mataram sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan agama.
H. Mohan Roliskana menekankan pentingnya peran para pengasuh, pengelola, dan tenaga pendidik dalam menjaga mutu dan keunggulan Ponpes Dalfizh. Lembaga pendidikan ini diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat dan menjadi tempat belajar yang dirindukan. Pembangunan Ponpes Dalfizh merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan, yang mengintegrasikan penguatan intelektual, spiritualitas, dan karakter generasi muda.
Ponpes Dalfizh diharapkan menjadi ladang tafaqquh fiddin, wadah untuk mendalami agama Islam secara mendalam dan menyeluruh. Hal ini sekaligus menjawab tingginya antusiasme masyarakat terhadap pendidikan agama berkualitas bagi anak-anak mereka. Wali Kota menyampaikan apresiasi atas semangat kolektif dan keikhlasan seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam pembangunan ponpes tersebut, yang menegaskan semangat Kota Mataram dalam menyebarkan ilmu agama Islam.
Integrasi Pendidikan Agama Tradisional dan Modern
Wali Kota juga menyoroti pentingnya integrasi antara pendidikan agama tradisional dengan pendekatan modern. Salah satu gagasan inovatif yang diusung adalah konsep one-five education, yaitu satu guru untuk lima siswa. Konsep ini menghubungkan jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dalam satu sistem terpadu.
Penerapan konsep one-five education bertujuan untuk menjadikan pesantren tetap relevan, adaptif, dan berdaya saing di tengah perubahan zaman. Dengan jumlah siswa yang sedikit, guru dapat memberikan perhatian lebih personal, membantu pemahaman materi, dan memberikan umpan balik yang lebih tepat kepada setiap santri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan.
Konsep ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kota Mataram. Dengan perhatian yang lebih personal, para santri akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam. Selain itu, konsep ini juga dapat membantu para santri untuk mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal.
Dengan adanya perhatian yang lebih personal dari para guru, diharapkan para santri dapat lebih mudah memahami materi pelajaran dan meningkatkan pemahaman mereka tentang agama Islam. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi para santri dalam kehidupan sehari-hari.
Dukungan Pemerintah dan Komitmen Masyarakat
Pembangunan Ponpes Dalfizh mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kota Mataram. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan agama di Kota Mataram. Keberadaan ponpes ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Mataram.
Komitmen masyarakat juga terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam pembangunan Ponpes Dalfizh. Partisipasi ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias terhadap pendidikan agama yang berkualitas. Hal ini merupakan modal penting dalam memajukan pendidikan agama di Kota Mataram.
Keberhasilan pembangunan Ponpes Dalfizh tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Kerja sama ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kota Mataram dilakukan secara gotong royong dan berkelanjutan. Hal ini merupakan contoh yang baik bagi daerah lain di Indonesia.
Dengan adanya Ponpes Dalfizh, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kota Mataram dan mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan. Ponpes ini juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam di Kota Mataram.
Keberadaan Ponpes Dalfizh diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan pendidikan agama yang berkualitas. Dengan adanya contoh yang baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Pembangunan Ponpes Darul Lughah Wat Tahfizh di Mataram menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan masyarakat dalam memajukan pendidikan agama. Integrasi pendidikan agama tradisional dengan pendekatan modern, seperti konsep one-five education, diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era globalisasi.