Porbi Sumbar Didesak Vaksinasi Anjing Cegah Rabies
Dinas Peternakan Sumbar mengimbau Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi) untuk rutin memvaksinasi anjing mereka guna mencegah rabies, mengingat 80% kasus rabies disebabkan anjing liar atau anjing tak terawat.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghimbau Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi) untuk rutin memvaksinasi anjing peliharaan mereka. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran rabies di Sumatera Barat. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Muhammad Kamil, di Padang pada Rabu, 22 Januari 2025.
Menurut data Dinas Peternakan, sekitar 80% kasus rabies di Sumbar disebabkan oleh anjing liar atau anjing yang tidak terawat. Oleh karena itu, Porbi sebagai komunitas yang berinteraksi langsung dengan anjing, diharapkan menjadi pelopor dalam menyosialisasikan pentingnya vaksinasi rabies kepada masyarakat. Hal ini menjadi penting mengingat vaksin rabies merupakan pencegahan utama penyakit mematikan ini.
Banyak masyarakat, termasuk anggota Porbi, yang enggan memvaksinasi anjing mereka karena mitos penurunan agresivitas anjing setelah vaksinasi. Padahal, penurunan aktivitas dan suhu tubuh anjing setelah vaksin merupakan reaksi normal, khususnya pada minggu pertama setelah vaksinasi. Kondisi ini merupakan pertanda vaksin sedang bekerja membangun imunitas anjing terhadap virus rabies.
Untuk memastikan vaksin bekerja optimal, Kamil menyarankan agar anjing diistirahatkan selama seminggu pasca vaksinasi. Pemberian vaksin merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh anjing. Memaksakan anjing yang baru divaksin untuk berburu dapat mengganggu proses pembentukan kekebalan tubuh anjing tersebut.
Pada tahun 2024, tercatat 61 kasus rabies di Sumatera Barat. Kabupaten Limapuluh Kota mencatatkan kasus terbanyak (17 kasus), diikuti Kabupaten Pasaman Barat (12 kasus) dan Kabupaten Agam (10 kasus). Kasus rabies juga ditemukan di beberapa daerah lainnya, sementara beberapa daerah lainnya tidak melaporkan kasus rabies pada periode yang sama.
Vaksinasi anjing merupakan langkah krusial dalam mencegah penularan rabies. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap vaksinasi, diharapkan kasus rabies di Sumatera Barat dapat ditekan. Peran aktif Porbi dalam mensosialisasikan pentingnya vaksinasi kepada para anggotanya dan masyarakat luas sangat dibutuhkan.
Kesimpulannya, upaya pencegahan rabies di Sumatera Barat memerlukan kerja sama semua pihak. Vaksinasi anjing secara rutin, terutama oleh komunitas yang sering berinteraksi dengan anjing seperti Porbi, merupakan langkah penting dan efektif untuk menekan angka kasus rabies. Masyarakat juga perlu mendapatkan edukasi yang tepat terkait manfaat dan pentingnya vaksinasi rabies.