Prabowo Subianto Nyaman di Harlah PKB ke-27: Mengenang Kedekatan dengan Gus Dur di Tengah Jadwal Padat
Presiden Prabowo Subianto hadir di Harlah PKB ke-27, mengaku nyaman di tengah Nahdliyin dan mengenang kedekatannya dengan Gus Dur, meskipun jadwal padat.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta pada Rabu malam. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan rasa nyamannya berada di tengah-tengah kader PKB yang mayoritas adalah Nahdliyin. Kehadiran ini menunjukkan apresiasi tinggi terhadap peran partai tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga secara khusus menyinggung kedekatannya dengan Presiden Ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur dikenal sebagai pendiri PKB dan tokoh sentral dalam Nahdlatul Ulama (NU). Pengakuan ini memperkuat ikatan emosional antara Prabowo dan basis massa Nahdliyin.
Meskipun memiliki jadwal kepresidenan yang sangat padat sepanjang hari, Presiden Prabowo tetap berkomitmen untuk hadir. Kehadiran beliau di Harlah PKB ke-27 menjadi agenda terakhir setelah serangkaian kegiatan penting sejak pagi hari. Ini menegaskan prioritas hubungan dengan PKB.
Kedekatan Historis dengan Nahdliyin dan Gus Dur
Presiden Prabowo Subianto secara lugas mengungkapkan perasaannya yang nyaman di tengah-tengah Partai Kebangkitan Bangsa. Kenyamanan ini juga meluas pada lingkungan Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan adanya koneksi yang kuat antara Prabowo dan komunitas Nahdliyin.
Beliau menambahkan bahwa dirinya merasa sangat dekat dengan tokoh-tokoh NU dan PKB. Prabowo secara spesifik mengenang kedekatannya dengan Gus Dur, terutama pada saat-saat genting dan krisis besar yang melanda bangsa Indonesia. Menurutnya, NU selalu tampil sebagai penyelamat dan stabilisator dalam situasi tersebut.
Pengakuan ini menggarisbawahi peran historis NU dan PKB dalam menjaga stabilitas dan persatuan bangsa. Kedekatan pribadi Prabowo dengan Gus Dur, seorang tokoh pluralis dan moderat, menjadi poin penting. Hal ini juga dapat menjadi sinyal politik mengenai arah koalisi dan dukungan.
Visi Islam Moderat dan Apresiasi Pasal 33 UUD 45
Prabowo Subianto melanjutkan pidatonya dengan menyoroti konsistensi Nahdlatul Ulama dan PKB dalam mengutamakan ajaran-ajaran Islam moderat. Ajaran yang sejuk dan damai ini, menurut Presiden, membuat Islam dapat diterima di mana-mana. Ini adalah prinsip yang selalu dipegang teguh oleh kedua organisasi tersebut.
Dalam acara tersebut, Presiden juga memuji pidato yang disampaikan oleh Wakil Presiden Ke-13, KH Ma'ruf Amin, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Prabowo menilai pidato Ma'ruf Amin singkat namun penuh substansi. Pujian ini menunjukkan adanya keselarasan pandangan antara kedua tokoh.
Salah satu poin penting yang disoroti Prabowo dari pidato Ma'ruf Amin adalah mengenai Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 45). Menurut Prabowo, banyak tokoh dan pakar ekonomi kerap melupakan pentingnya pasal ini. Pasal 33 UUD 45 mengatur prinsip ekonomi kerakyatan, di mana bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 UUD 45, khususnya ayat yang menyatakan "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" dan "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara", merupakan isu yang sering diangkat Prabowo dalam berbagai pidatonya. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi yang berpihak pada rakyat.
Komitmen Kehadiran di Tengah Jadwal Padat
Presiden Prabowo Subianto secara khusus menyatakan bahwa kehadirannya di Harlah PKB ke-27 adalah bentuk komitmen, meskipun agenda kepresidenan sangat padat. Hari itu, Presiden telah memulai kegiatannya sejak pagi hari dengan memimpin upacara pelantikan 2.000 perwira remaja TNI dan Polri di Istana Merdeka. Ini menunjukkan dedikasi tinggi terhadap tugas negara.
Setelah itu, Prabowo melanjutkan dengan pertemuan penting bersama Pemimpin Utama Majalah Forbes, Steve Forbes. Agenda padatnya berlanjut dengan rapat bersama pimpinan MPR RI. Kemudian, pada sore hari, beliau meluncurkan logo dan tema HUT Ke-80 RI di Istana Negara. Setiap agenda memiliki bobot dan kepentingan nasional.
Harlah Ke-27 PKB menjadi agenda terakhir yang dihadiri oleh Presiden Prabowo pada hari itu. Kehadiran ini menegaskan prioritas hubungan antara kepresidenan dan PKB. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan keyakinannya, "PKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sini, buruh di situ, kok gentar kita." Pernyataan ini menunjukkan optimisme dan kepercayaan diri Prabowo dengan dukungan luas.