Pramono Anung: Jangan Hilangkan Empati di Bulan Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengingatkan pentingnya empati dan gotong royong dalam membantu sesama, terutama selama bulan Ramadhan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya empati dan kepedulian sosial, khususnya di bulan Ramadhan. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menghadiri acara santunan anak yatim di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta, pada Sabtu, 22 Maret 2024. Acara tersebut mendistribusikan paket sembako kepada ratusan anak yatim dan warga kurang mampu, sebuah kegiatan yang diapresiasi oleh Gubernur.
Dalam sambutannya, Pramono Anung menyatakan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti beribadah, beramal, dan bergotong royong. Beliau juga mengingatkan pentingnya tepo seliro dan menahan hawa nafsu. Kehadiran Gubernur di acara tersebut menunjukan dukungan nyata terhadap kegiatan sosial yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Acara santunan yang diselenggarakan Yayasan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin ini memberikan lebih dari 200 paket untuk anak yatim dan lebih dari 500 paket sembako untuk warga membutuhkan. Gubernur Pramono Anung, yang memiliki kedekatan dengan LDII sejak masa kecilnya, berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang setiap tahunnya. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi sosial, untuk memperluas jangkauan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pentingnya Empati dan Gotong Royong
Pramono Anung menegaskan kembali pentingnya empati sebagai landasan utama dalam membantu sesama. "Kepedulian sosial itu sangat penting dan yang paling utama tidak boleh kehilangan empati terhadap warga dan masyarakat yang membutuhkan," katanya. Hal ini sejalan dengan semangat bulan Ramadhan yang mendorong peningkatan kepedulian dan berbagi kepada sesama.
Gubernur DKI Jakarta mengapresiasi peran Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin dalam menunjukan kepedulian sosial. Ponpes ini, yang juga merupakan bagian dari LDII, telah aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Jakarta. Kegiatan santunan anak yatim ini merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen tersebut.
Lebih lanjut, Gubernur berharap kegiatan santunan ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk turut serta dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat luas sangat penting untuk menciptakan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan.
Kerjasama Antar Lembaga
Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Minhajurrosyiddin, Abdul Syukur, menjelaskan bahwa kegiatan santunan ini melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan, seperti LDII, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Hal ini menunjukan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam menjalankan kegiatan sosial.
Syukur menggunakan filosofi sapu lidi untuk menggambarkan pentingnya persatuan dalam menggerakkan kekuatan. Beliau berharap bantuan yang diberikan dapat menjangkau lebih banyak anak yatim di masa mendatang. Apresiasi juga disampaikan kepada Gubernur Pramono Anung atas dukungan berkelanjutannya terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh Ponpes dan LDII.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji menambahkan bahwa hubungan baik antara LDII dan pemerintah DKI Jakarta telah terjalin lama. Kegiatan santunan ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan dan diharapkan dapat terus berlanjut sebagai bentuk kepedulian sosial.
Kerjasama yang baik antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan seperti LDII, NU, dan Muhammadiyah menjadi kunci keberhasilan dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam membangun kepedulian sosial dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
Kegiatan santunan ini tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar warga Jakarta. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam aksi sosial dan meningkatkan empati terhadap sesama.