Presiden Mesir Undang Trump Bahas Krisis Timur Tengah
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengundang Presiden AS Donald Trump ke Kairo untuk membahas krisis Timur Tengah dan memperkuat hubungan bilateral, termasuk rencana pembangunan kembali Gaza pasca konflik.
![Presiden Mesir Undang Trump Bahas Krisis Timur Tengah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/170042.989-presiden-mesir-undang-trump-bahas-krisis-timur-tengah-1.jpg)
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, secara resmi mengundang Presiden AS, Donald Trump, untuk mengunjungi Kairo. Undangan ini disampaikan melalui sambungan telepon, menyusul terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Kunjungan tersebut direncanakan untuk membahas krisis Timur Tengah yang sedang berlangsung dan memperkuat kerja sama kedua negara.
Juru bicara kepresidenan Mesir, Mohamed El-Shennawy, menyatakan bahwa Presiden Sisi menyampaikan selamat kepada Trump atas kemenangannya dan menekankan kepercayaan besar rakyat Amerika terhadapnya. Undangan ke Kairo bertujuan untuk memperkuat hubungan strategis Mesir-AS dan membahas berbagai isu kompleks di Timur Tengah guna menciptakan stabilitas kawasan.
Selain membahas krisis regional, Trump juga diundang untuk menghadiri peresmian Grand Egyptian Museum. Meskipun tanggal resmi peresmian belum diumumkan, media lokal memperkirakan acara tersebut akan digelar pada 3 Juli mendatang.
Sebagai bentuk timbal balik, Presiden Trump juga mengundang Presiden Sisi untuk mengunjungi Washington dan bertemu di Gedung Putih. Percakapan telepon keduanya mencakup berbagai isu bilateral, regional, dan internasional, termasuk peningkatan kerja sama ekonomi, investasi, dan keamanan air.
Kedua pemimpin menekankan komitmen mereka terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Mereka membahas pentingnya implementasi gencatan senjata Gaza dan upaya stabilisasi kawasan. Presiden Sisi bahkan berharap Trump dapat membantu mengamankan perjanjian damai berkelanjutan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Pertemuan ini berlangsung di tengah kontroversi pernyataan Trump yang menyarankan relokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania. Namun, kedua negara tersebut telah secara tegas menolak usulan tersebut. Konflik yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 47.400 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan menimbulkan kerusakan besar di wilayah tersebut.
Meskipun Trump bersikeras bahwa Mesir dan Yordania akan mendukung rencananya, kedua negara tersebut menolak gagasan tersebut. Percakapan antara Sisi dan Trump menekankan perlunya komunikasi, koordinasi, dan kerja sama berkelanjutan antara kedua negara dalam berbagai isu penting. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan untuk krisis kemanusiaan dan konflik yang terjadi di Timur Tengah.