Presiden Prabowo Resmikan ISI Bali: Perubahan Nama dan Visi untuk Go Global
Presiden Prabowo Subianto resmi mengubah nama ISI Denpasar menjadi ISI Bali melalui Perpres 14/2025, bertujuan untuk memperkuat peran kampus tersebut di kancah internasional dan mewakili seluruh budaya Bali.

Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengubah nama Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Bali melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2025. Perubahan nama ini diresmikan pada Rabu, 12 Februari 2025, bertepatan dengan Hari Suci Pagerwesi, dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing ISI Bali di tingkat global serta mewakili seluruh kekayaan seni dan budaya Bali.
Keputusan ini tertuang dalam Perpres yang ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo. Perubahan nama ini bukan sekadar perubahan administratif, melainkan sebuah langkah strategis untuk memperkuat posisi ISI Bali sebagai pusat pendidikan dan riset seni di Indonesia, bahkan dunia. Seluruh aset, hak, kewajiban, dan mahasiswa ISI Denpasar secara otomatis beralih ke ISI Bali.
Perubahan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto yang menyebutnya sebagai langkah visioner. Perubahan ini diharapkan mampu mendorong ISI Bali untuk tidak hanya mencetak talenta unggul, tetapi juga menjadi pusat riset yang terkemuka dalam ekosistem seni dan budaya Indonesia.
Transformasi ISI Denpasar Menjadi ISI Bali: Sebuah Langkah Strategis
Perpres 14/2025 secara resmi mengubah nama ISI Denpasar menjadi ISI Bali. Perubahan ini bukan hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga menandai transformasi visi dan misi kampus tersebut. Dengan nama baru ini, ISI Bali diharapkan dapat lebih mewakili identitas dan kekayaan budaya Bali secara keseluruhan, bukan hanya sebatas wilayah Denpasar.
Perubahan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing ISI Bali di kancah internasional. Dengan nama yang lebih representatif, ISI Bali diharapkan dapat menarik lebih banyak mahasiswa internasional dan menjalin kerjasama dengan universitas-universitas ternama di dunia. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing global.
Selain itu, perubahan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di ISI Bali. Dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak, ISI Bali diharapkan dapat mengembangkan program-program studi yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di pasar kerja global.
Pasal 5 Perpres tersebut menegaskan bahwa ISI Bali tetap berada di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan akademik dan vokasi. Institusi ini juga berpotensi menyelenggarakan pendidikan profesi sesuai regulasi yang berlaku.
Dukungan dan Apresiasi dari Berbagai Pihak
Perubahan nama ISI Denpasar menjadi ISI Bali mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Mendiktisaintek Brian Yuliarto memberikan apresiasi atas langkah visioner ini. Beliau menekankan bahwa ISI Bali tidak hanya berperan mencetak talenta unggul, tetapi juga menjadi pusat riset yang kokoh dalam ekosistem seni dan budaya.
Rektor ISI Bali, Prof. Wayan Kun Adnyana, juga menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya cita-cita perubahan ini. Ia mengapresiasi dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dan para pemangku kebijakan lainnya. Momentum bersejarah ini dirayakan dalam Sidang Senat Terbuka 'Pangurip ISI Bali' yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, baik dari dalam maupun luar negeri.
Perubahan ini menandai babak baru bagi ISI Bali. Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, ISI Bali diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi seni yang unggul dan berdaya saing global, serta menjadi kebanggaan Indonesia.
Proses transisi organisasi, kepegawaian, anggaran, dan arsip akan ditangani oleh kementerian atau lembaga pemerintah non-kementerian yang berwenang. Seluruh pejabat dan pegawai ISI Denpasar tetap menjalankan tugasnya hingga struktur organisasi ISI Bali terbentuk sepenuhnya. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2003 tentang Pendirian ISI Denpasar dinyatakan tidak berlaku lagi.
Kesimpulan
Perubahan nama ISI Denpasar menjadi ISI Bali merupakan langkah signifikan dalam pengembangan pendidikan seni di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ISI Bali di kancah internasional dan memperkuat peran kampus tersebut dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Bali.