ISI Denpasar Bertransformasi Menjadi ISI Bali: Mendorong Regenerasi Budaya Nasional
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, resmikan transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali, menandai langkah strategis dalam memajukan kebudayaan Indonesia di kancah global lewat pendidikan seni dan inovasi.

Jakarta, 1 Maret 2025 - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, secara resmi meresmikan transformasi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menjadi ISI Bali. Peresmian ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2025, menandai babak baru bagi lembaga pendidikan seni tersebut dalam menjalankan peran strategisnya sebagai pilar penting pemajuan kebudayaan nasional. Peresmian ini menjawab pertanyaan apa yang terjadi (transformasi ISI Denpasar), siapa yang terlibat (Menbud Fadli Zon dan ISI Denpasar), di mana (Jakarta), kapan (1 Maret 2025), mengapa (untuk memperkuat peran ISI dalam ekosistem kebudayaan nasional), dan bagaimana (melalui peresmian berdasarkan Perpres).
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menekankan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan penguatan substansial peran ISI Bali dalam ekosistem kebudayaan nasional. ISI Bali kini memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebagai laboratorium kreatif. Lembaga ini diharapkan mampu menjadi penghubung antara tradisi dan inovasi, seni dan teknologi, serta kearifan lokal dengan ekosistem global. Ia menambahkan, "Transformasi ini bukan hanya perubahan nomenklatur, melainkan penguatan peran ISI Bali dalam ekosistem kebudayaan nasional. ISI Bali harus menjadi pusat riset, regenerasi, dan diplomasi budaya yang mengangkat Indonesia ke peta kebudayaan dunia."
Menbud juga menyampaikan harapannya agar ISI Bali dapat menjadi pusat riset, regenerasi, dan diplomasi budaya, sehingga mampu mengangkat Indonesia di kancah kebudayaan internasional. Dengan potensi Bali sebagai ikon kebudayaan dunia, ISI Bali diharapkan dapat menjadi jembatan antara tradisi Nusantara dengan komunitas global. Beliau optimis, "Dengan fondasi akademik yang kuat, saya yakin ISI Bali akan terus berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi seni terkemuka di dunia."
ISI Bali: Laboratorium Kreatif untuk Indonesia Emas 2045
Fadli Zon menegaskan pentingnya peran seni dan budaya sebagai pilar utama pembangunan bangsa dalam visi Indonesia Emas 2045. Karya-karya yang dihasilkan ISI Bali diharapkan dapat menjadi narasi kebangsaan yang bergema di forum internasional. Ia berharap, ISI Bali dapat menjadi wadah bagi pengembangan kreativitas dan inovasi dalam seni, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pembangunan nasional.
Transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seni di Bali dan sekitarnya. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, ISI Bali diharapkan dapat menghasilkan karya-karya seni yang bermutu dan mampu bersaing di tingkat internasional. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan seni dan budaya sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
Lebih lanjut, Menbud juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ISI Bali dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing ISI Bali di kancah internasional. Dengan demikian, ISI Bali dapat menjadi pusat rujukan bagi pengembangan seni dan budaya di Indonesia dan dunia.
Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara V: Pentas Seni dan Diskusi Kebudayaan
Bersamaan dengan peresmian transformasi ISI Bali, Menbud juga membuka Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara V. Festival tahunan ini menjadi wadah bagi para maestro, akademisi, dan mahasiswa untuk menampilkan karya seni dan berdiskusi tentang arah kebudayaan nasional. Festival ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi budaya Indonesia ke dunia internasional.
Festival ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan seni dan budaya di Indonesia. Melalui festival ini, para seniman muda berkesempatan untuk menampilkan karya-karyanya dan berinteraksi dengan seniman senior. Hal ini akan memperkaya khazanah seni dan budaya Indonesia serta mendorong regenerasi seniman.
Dengan adanya festival ini, diharapkan dapat semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan warisan budaya yang kaya dan terus berinovasi. Festival ini menjadi bukti bahwa Indonesia bukan hanya negara dengan warisan budaya yang kaya, tetapi juga bangsa yang terus mencipta, meregenerasi, dan memproyeksikan budayanya ke masa depan, seperti yang disampaikan Menbud Fadli Zon.
Peresmian transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali dan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara V menandai komitmen pemerintah dalam memajukan seni dan budaya Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendorong regenerasi seniman dan meningkatkan kualitas pendidikan seni di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah kebudayaan dunia.