Menbud Dorong Pemanfaatan Budaya Indonesia sebagai Identitas Nasional
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong pemanfaatan keragaman budaya Indonesia sebagai identitas nasional dan memperkuat pondasi bangsa, serta berkontribusi pada perdamaian dunia.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Fadli Zon menekankan pentingnya pemanfaatan keragaman budaya Indonesia sebagai identitas nasional. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Kamis, 20 Februari, menurut keterangan resmi yang diterima. Menbudpar juga menyoroti perlunya pengenalan budaya Indonesia yang lebih mendalam kepada masyarakat Indonesia sendiri.
Fadli Zon menyatakan keprihatinannya bahwa masyarakat Indonesia terkadang kurang memahami dan bahkan "terasuk" oleh budaya sendiri. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, hal ini merupakan langkah krusial untuk memperkuat jati diri bangsa.
Lebih lanjut, Menbudpar menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peradaban yang sangat tua, jauh melampaui usia kemerdekaannya. Kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa ini, menurutnya, belum dimanfaatkan secara optimal sebagai soft power di kancah internasional. Potensi ini perlu digali dan dikembangkan untuk meningkatkan citra dan pengaruh Indonesia di dunia.
Memaksimalkan Budaya sebagai Soft Power Indonesia
Fadli Zon menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan peradaban tertua di dunia. Bukti-bukti peradaban tersebut, berupa peralatan dan lukisan-lukisan purba, tersebar di seluruh Nusantara dan telah berusia jutaan tahun. Dengan demikian, kekayaan budaya Indonesia bukan hanya sekadar warisan sejarah, tetapi juga aset berharga yang dapat dimaksimalkan untuk kepentingan bangsa.
Ia menambahkan bahwa budaya Indonesia memiliki peran penting dalam membangun perdamaian dunia. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Indonesia dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan, serta jembatan komunikasi antarbangsa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional.
Menbudpar juga menekankan pentingnya diplomasi budaya dalam membangun perdamaian. Menurutnya, diplomasi budaya merupakan pendekatan yang tepat karena manusia, pada dasarnya, tidak terlepas dari konflik. Melalui diplomasi budaya, konflik dapat diredam dan perdamaian dapat terwujud.
Apresiasi Terhadap Diplomasi Budaya
Dalam kesempatan tersebut, Menbudpar memberikan apresiasi kepada Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) yang telah menyelenggarakan forum diskusi tentang diplomasi budaya. Forum ini, menurutnya, merupakan langkah positif dalam upaya membangun perdamaian dunia melalui pendekatan budaya. Partisipasi aktif para alumni ISAFIS dalam kegiatan peace building juga mendapat pujian dari Menbudpar.
Fadli Zon berharap agar upaya-upaya seperti ini dapat terus dilakukan dan ditingkatkan. Dengan demikian, kekayaan budaya Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk memperkuat identitas nasional maupun untuk membangun perdamaian dunia. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.
Sebagai penutup, Menbudpar kembali menegaskan pentingnya memahami dan mengapresiasi budaya Indonesia. Dengan memahami budaya sendiri, kita dapat lebih mudah memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia internasional. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan berkontribusi pada perdamaian dunia. "Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan para alumni yang tergabung dalam peace building, melalui forum ini, dan diplomasi budaya merupakan jalan yang tepat karena di satu sisi, manusia itu tidak dapat dipisahkan dari konflik," pungkas Menbudpar.