Presiden Prabowo Tegaskan Kebijakan Pro Rakyat dalam 100 Hari Kerja
Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto mengklaim telah berhasil menerapkan berbagai kebijakan prorakyat, termasuk program makan bergizi gratis dan pembebasan biaya izin pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, d
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa dalam kurun waktu sekitar 100 hari pertama pemerintahannya, berbagai kebijakan prorakyat telah berhasil diterapkan. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22 Januari.
Presiden menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh menteri, wakil menteri, dan kepala badan atas kerja keras mereka dalam mewujudkan kebijakan-kebijakan tersebut. Ia menekankan, "Dalam 3 bulan, kita telah memberi bukti kepada rakyat, kebijakan-kebijakan kita adalah kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat, berpihak pada kepentingan negara," ujarnya.
Presiden mengakui bahwa pencapaian ini tidak mudah, terlebih mengingat periode tersebut bertepatan dengan masa pergantian tahun yang biasanya diwarnai berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga bahan pokok dan peningkatan angka kecelakaan lalu lintas. Namun, pemerintah berhasil menjaga stabilitas dan ketenangan di tengah kondisi tersebut. "Kali ini kita berhasil untuk menjalankan suatu keadaan yang stabil penuh ketenangan penuh kesejukan," tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menjaga perdamaian dan ketenangan di dalam negeri di tengah gejolak global yang dipenuhi konflik dan krisis. "Di tengah banyak dunia dilanda konflik ketegangan krisis bahkan perang, kita mampu menjaga kesejukan, ketenangan, perdamaian di negara kita," tegas Presiden.
Beberapa kebijakan prorakyat yang telah diterapkan antara lain program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembebasan biaya izin pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta program swasembada pangan dan energi. Program MBG, yang diluncurkan pada 6 Januari, telah menjangkau 650.000 anak di 31 provinsi.
Pemerintah menargetkan seluruh anak Indonesia mendapatkan manfaat MBG pada akhir 2025. Target penerima manfaat akan meningkat secara bertahap; 3 juta anak pada Januari-April 2025, 6 juta anak pada April-Agustus 2025, dan 15 juta anak pada September 2025. Presiden Prabowo optimistis program ini akan meningkatkan kemampuan akademis anak-anak Indonesia. "Anak-anak Indonesia harus kuat, harus cerdas, harus semangat, harus sekolah dengan baik. Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita akan melihat peningkatan hasil kemampuan akademis anak-anak kita," katanya.
Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo dan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dihadiri oleh sebagian besar menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, serta pejabat penting lainnya seperti Jaksa Agung, Kapolri, Kepala BIN, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Sidang yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB tersebut diawali dengan apresiasi atas kinerja jajaran kabinet dan diakhiri dengan arahan untuk pemerintahan ke depan.