Progres Peningkatan Stasiun Tanah Abang Capai 98 Persen, Siap Layani 300 Ribu Penumpang!
PTPP berhasil mencapai progres 98 persen dalam proyek peningkatan Stasiun Tanah Abang tahap I, ditargetkan mampu menampung hingga 300 ribu penumpang per hari.

PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PTPP) mengumumkan progres signifikan proyek peningkatan Stasiun Tanah Abang Tahap I yang telah mencapai 98,88 persen pada Mei 2025. Proyek strategis senilai lebih dari Rp280 miliar ini bertujuan untuk mengubah Stasiun Tanah Abang menjadi pusat integrasi transportasi modern di Jabodetabek, mampu melayani hingga 300 ribu penumpang setiap harinya. Pembangunan ini melibatkan tiga kontraktor utama dan menerapkan berbagai inovasi konstruksi untuk efisiensi dan keselamatan kerja.
Stasiun Tanah Abang, sebagai salah satu stasiun tersibuk di Indonesia, membutuhkan peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Proyek ini mencakup pembangunan gedung stasiun baru, rel kereta api baru, dan revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter single track (msp). Tantangan utama adalah melakukan pekerjaan konstruksi di tengah operasional kereta api yang padat, sehingga pekerjaan dilakukan pada window time (00.00-04.00 WIB).
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa transformasi Stasiun Tanah Abang menjadi stasiun hub-intermoda yang modern dan aman merupakan kunci keberhasilan proyek ini. Inovasi dan koordinasi lintas kontraktor menjadi faktor penting dalam memastikan proyek berjalan lancar dan tepat waktu. "Transformasi Stasiun Tanah Abang menjadi stasiun hub-intermoda yang modern dan aman. Inovasi dan koordinasi lintas kontraktor menjadi kunci sukses proyek ini," kata Joko dikutip dari keterangan resmi PTPP.
Peningkatan Kapasitas dan Inovasi Konstruksi
Peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang sangat penting mengingat tingginya volume penumpang harian di kawasan Jabodetabek. PTPP sebagai kontraktor utama untuk bangunan dan jalur rel, mengimplementasikan berbagai inovasi konstruksi, salah satunya metode Roles Wesel. Metode ini memungkinkan perakitan dan pemindahan wesel secara cepat dan efektif, terutama di jalur dengan kepadatan perjalanan kereta api yang tinggi. Penerapan metode ini memastikan proyek tetap berjalan lancar tanpa mengganggu operasional kereta api.
Selain PTPP, proyek ini juga melibatkan PT Chikal Prima Rasa untuk sistem listrik dan sinyal, serta PT KAPM untuk penataan lanskap dan fasilitas umum. Kolaborasi dan koordinasi yang baik antar kontraktor menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Ketiga kontraktor bekerja sama untuk memastikan terselesaikannya proyek sesuai target dan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, mengapresiasi kualitas pembangunan proyek Stasiun Tanah Abang dan progres pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan yang sesuai dengan target. Hal ini menunjukkan komitmen semua pihak yang terlibat untuk memberikan layanan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan terbesar dalam proyek ini adalah keterbatasan waktu operasional. Pekerjaan konstruksi harus dilakukan pada window time, yaitu antara pukul 00.00 hingga 04.00 WIB, untuk meminimalkan gangguan terhadap operasional kereta api. Hal ini membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat cermat dan efisien.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, PTPP menerapkan berbagai inovasi konstruksi, seperti metode Roles Wesel. Metode ini terbukti efektif dalam mempercepat proses pembangunan tanpa mengganggu perjalanan kereta api. Selain itu, koordinasi yang baik antar kontraktor juga sangat penting dalam memastikan kelancaran proyek.
Dengan hampir rampungnya proyek ini, diharapkan Stasiun Tanah Abang dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Jabodetabek.
Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan BUMN dalam meningkatkan infrastruktur transportasi publik di Indonesia. Dengan fasilitas yang lebih modern dan kapasitas yang lebih besar, Stasiun Tanah Abang siap menjadi pusat integrasi transportasi yang handal dan nyaman bagi para penumpang.
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di Indonesia, dalam hal inovasi, koordinasi, dan efisiensi pelaksanaan.