PT Timah Manfaatkan AI dan Teknologi Canggih untuk Tingkatkan Cadangan Timah
PT Timah Tbk berupaya meningkatkan cadangan timah melalui pengembangan teknologi terbaru berbasis AI dan citra satelit, serta optimalisasi eksplorasi darat dan laut.

PT Timah Tbk, perusahaan tambang timah terkemuka di Indonesia, mengumumkan pengembangan teknologi terbaru untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih timah. Inovasi ini melibatkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) berbasis citra satelit, serta teknologi geofisika dan pemetaan drone. Langkah ini dilakukan di wilayah operasional perusahaan di Pangkalpinang, Bangka Belitung, dan diumumkan pada Rabu, 12 Maret 2024 oleh Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan.
Menurut Rendi Kurniawan, "Penggunaan teknologi canggih menjadi salah satu kunci keberhasilan eksplorasi." PT Timah menargetkan peningkatan eksplorasi secara signifikan pada tahun 2025, baik di darat maupun di laut. Eksplorasi ini sangat krusial untuk menjaga ketahanan produksi dan menopang pertumbuhan industri hilir timah di Indonesia. Target eksplorasi darat difokuskan pada eksplorasi detail endapan aluvial dalam dan peningkatan kelas sumber daya timah primer. Sementara itu, eksplorasi laut akan diintensifkan di wilayah pesisir pantai.
"Eksplorasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnis yang dilakukan PT Timah Tbk," jelas Rendi. PT Timah secara masif melakukan eksplorasi untuk menemukan sumber daya dan cadangan timah baru. Dengan teknologi baru ini, diharapkan proses eksplorasi menjadi lebih akurat dan efisien, sehingga dapat memaksimalkan potensi cadangan timah yang ada.
Teknologi Canggih untuk Eksplorasi yang Lebih Efisien
PT Timah mengadopsi berbagai teknologi mutakhir untuk mencapai target eksplorasi yang ambisius. Teknologi geofisika digunakan untuk mendeteksi keberadaan bijih timah di bawah permukaan tanah. Pemetaan drone memberikan gambaran detail wilayah eksplorasi, sementara pemodelan 3D membantu dalam visualisasi dan analisis data geologi. Penerapan AI dalam analisis mineral dan monitoring sumber daya berbasis citra satelit diharapkan dapat meningkatkan akurasi prediksi cadangan timah.
Selain itu, PT Timah juga memanfaatkan Unmanned Surface Vehicle (USV) dalam survei batimetri. USV terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi proses dan menekan biaya survei bawah laut. Dengan data yang lebih detail dan akurat, perusahaan dapat merancang strategi pengeboran yang lebih terukur dan meminimalisir dampak lingkungan.
Sebagai bagian dari upaya optimalisasi eksplorasi, PT Timah juga melakukan peningkatan metode sampling untuk menginventarisasi Mineral Ikutan Timah (MIT) dan optimalisasi pengeboran coring di laut. Hal ini penting untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan mengurangi limbah.
Pengembangan Mineral Ikutan Timah (MIT)
PT Timah tidak hanya fokus pada timah, tetapi juga pada pengembangan mineral ikutan timah. "PT Timah saat ini juga fokus pada pengembangan mineral ikutan timah, sehingga kita sudah mulai ini dari proses hulu di eksplorasi dengan memetakan MIT secara lebih komprehensif," ungkap Rendi. Langkah ini menunjukkan komitmen PT Timah terhadap pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Dengan mengoptimalkan eksplorasi dan memanfaatkan teknologi terkini, PT Timah berupaya untuk meningkatkan cadangan timah dan mengembangkan mineral ikutannya. Hal ini akan mendukung pertumbuhan industri hilir timah di Indonesia dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Inovasi teknologi ini juga menunjukkan komitmen PT Timah dalam menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Implementasi teknologi AI dan berbagai teknologi canggih lainnya menandai langkah maju PT Timah dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas eksplorasi. Dengan data yang lebih akurat dan komprehensif, PT Timah dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan sumber daya timah dan mineral ikutannya, serta meminimalisir dampak lingkungan.