Puan Maharani Dorong Kerja Sama RI-Azerbaijan di Berbagai Sektor
Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong peningkatan kerja sama Indonesia-Azerbaijan di bidang pariwisata, perdagangan, investasi, dan energi, serta mengajak swasta kedua negara untuk berkolaborasi.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Azerbaijan dan bertemu dengan Presiden Ilham Aliyev. Pertemuan tersebut menghasilkan dorongan kuat bagi peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Azerbaijan di berbagai sektor strategis. Pertemuan yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada Rabu (19/2) waktu setempat, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk memperkuat hubungan kedua negara.
Dalam keterangan resminya, Puan Maharani menekankan pentingnya perluasan kerja sama Indonesia-Azerbaijan yang diiringi peningkatan kontak antar masyarakat kedua negara. Ia melihat sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang dapat mempererat hubungan tersebut, terlebih dengan adanya pemberlakuan Visa on Arrival (VoA) resiprokal. Puan juga menyampaikan harapan agar kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta secara lebih aktif.
Lebih lanjut, Puan Maharani juga mendorong peningkatan kerja sama dagang dan investasi antara kedua negara. Ia menunjuk Azerbaijan sebagai mitra strategis Indonesia di kawasan Eurasia, dan menyebut beberapa sektor potensial seperti industri pertahanan, energi, pariwisata, dan konstruksi sebagai bidang yang perlu mendapat perhatian khusus. Potensi kerja sama juga terlihat dalam peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan latihan bersama, pertukaran informasi dan teknologi, serta partisipasi dalam kegiatan defence expo.
Kerja Sama di Sektor Energi dan Rekonstruksi Karabakh
Puan Maharani juga menyoroti potensi besar kerja sama di sektor energi. Indonesia dan Azerbaijan sama-sama memiliki sumber daya energi yang signifikan, baik energi konvensional maupun energi baru dan terbarukan. Ia berharap pertemuan ini dapat mendorong kerja sama dan keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kedua negara dalam pengelolaan energi.
Presiden Aliyev menyambut positif usulan Puan Maharani dan menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Lebih lanjut, Presiden Aliyev mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek rekonstruksi di wilayah Karabakh. Hal ini menunjukkan komitmen Azerbaijan untuk melibatkan Indonesia dalam pembangunan pasca konflik.
Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, Presiden Aliyev berencana mengirimkan tim khusus di bidang ekonomi, pertahanan, kebudayaan, dan pendidikan untuk melakukan kunjungan penjajakan ke Indonesia. Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya berbagai kerja sama yang telah disepakati.
Undangan untuk Presiden Prabowo Subianto
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Aliyev juga menyampaikan pesan khusus untuk Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Ia mengundang Presiden Prabowo untuk melakukan kunjungan resmi ke Azerbaijan, dan sebaliknya, Presiden Aliyev juga menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya minat Azerbaijan untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Puan Maharani dan Presiden Aliyev menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Azerbaijan. Kerja sama yang terjalin di berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga energi dan pertahanan, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara. Kunjungan tim khusus dari Azerbaijan ke Indonesia akan menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kerja sama tersebut.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan posisi Indonesia di kawasan Eurasia, sekaligus membuka peluang investasi dan perdagangan yang lebih luas bagi Indonesia. Partisipasi BUMN Indonesia dalam proyek-proyek di Azerbaijan juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.