Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Subsidi di Madura Aman Jelang Panen Raya
PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk subsidi di Madura mencukupi hingga dua minggu ke depan, meskipun petani belum banyak menebus karena masa panen.

PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Madura aman untuk memenuhi kebutuhan petani. Per tanggal 28 Februari 2025, stok pupuk subsidi mencapai 4.503,73 ton, terdiri dari pupuk urea dan NPK Phonska. Meskipun stok melimpah, penebusan oleh petani masih rendah karena sebagian besar tanaman padi memasuki masa panen.
Senior Manager (SM) Jawa Timur dan Bali Pupuk Indonesia, Taufiek, menjelaskan bahwa minimnya penebusan pupuk bukan karena kekurangan stok, melainkan karena siklus panen. Petani saat ini lebih fokus pada panen daripada pemupukan. Ia memastikan stok pupuk tersedia di gudang dan kios-kios resmi, siap ditebus kapan saja oleh petani terdaftar.
Stok pupuk bersubsidi tersebut diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan petani Madura selama dua minggu ke depan. Hal ini menunjukkan kesiapan Pupuk Indonesia dalam mendukung program swasembada pangan nasional, khususnya di wilayah Madura.
Stok Pupuk Subsidi Melimpah di Madura
Rincian stok pupuk bersubsidi di Madura menunjukkan persediaan yang cukup signifikan. Di Bangkalan, tersedia 365,09 ton urea dan 157,16 ton NPK Phonska. Sampang memiliki stok 461,47 ton urea dan 161,04 ton NPK Phonska. Sementara itu, Pamekasan memiliki 924,54 ton urea dan 321,29 ton NPK Phonska.
Kabupaten Sumenep juga memiliki stok yang memadai, yaitu 1.696,57 ton urea dan 416,57 ton NPK Phonska. Total stok pupuk bersubsidi di Madura mencapai 4.503,73 ton, terdiri dari 3.447,67 ton urea dan 1.056,06 ton NPK Phonska. Pupuk Indonesia berharap stok ini segera ditebus petani untuk mendukung program swasembada pangan.
Taufiek menambahkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Madura untuk tahun 2025 mencapai 218.563 ton, termasuk urea, NPK Phonska, dan pupuk organik. Ketersediaan pupuk ini diharapkan dapat membantu petani Madura dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Kesaksian Petani di Bangkalan
Konfirmasi terpisah kepada Ketua Kelompok Tani Sekartanjung, Rofii, dan Ketua Kelompok Tani Jaya, Muhammad Ibrahim, di Bangkalan, membenarkan bahwa petani di daerah tersebut tidak mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Mereka menyatakan bahwa stok pupuk cukup dan proses penebusan pun mudah, cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Rofii menjelaskan bahwa petani di kelompok taninya belum banyak menebus pupuk karena tanaman padi mereka sedang mendekati masa panen. Hal senada disampaikan oleh Muhammad Ibrahim, yang menegaskan bahwa stok pupuk melimpah dan aksesnya mudah bagi petani yang terdaftar.
Kedua ketua kelompok tani tersebut memberikan testimoni positif terkait ketersediaan dan aksesibilitas pupuk bersubsidi di wilayah mereka. Mereka menekankan kemudahan proses penebusan pupuk, yang hanya membutuhkan KTP sebagai syarat utama.
Dengan demikian, ketersediaan pupuk bersubsidi di Madura dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan petani, meskipun penebusan masih rendah karena faktor musim panen. Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung program swasembada pangan nasional.