Pupuk Indonesia: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Program Makmur
PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui program Makmur, berupaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia melalui pendampingan intensif dan akses pasar.

PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Makmur untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Program ini memberikan pendampingan komprehensif kepada petani, mulai dari penggunaan pupuk hingga akses pasar bagi hasil panen mereka. Inisiatif ini diluncurkan di Jakarta pada 22 Februari dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian serta berkontribusi pada swasembada pangan nasional. Direktur SDM Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan, menjelaskan bahwa program ini membantu petani meningkatkan hasil panen dan pendapatan.
Salah satu kegiatan unggulan dalam program Makmur adalah Safari Makmur. Safari Makmur merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani melalui kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Layanan yang diberikan meliputi pengujian tanah, rekomendasi dosis pemupukan yang tepat, dan upaya memaksimalkan peran Pupuk Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai arahan Presiden. Program ini juga melibatkan uji coba pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dengan benih padi Inpago 13 Fortize di lahan seluas satu hektare di Jawa Barat, sebagai kerjasama dengan PSI-TP Kementerian Pertanian.
Program Makmur, yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, merupakan ekosistem pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir. Program ini memberikan berbagai manfaat bagi petani, termasuk akses ke Mobil Uji Tanah (MUT) untuk mengetahui kandungan hara tanah dan rekomendasi dosis pupuk yang sesuai. Hal ini memastikan petani melakukan budidaya pertanian yang tepat dan efisien. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan produktivitas pertanian, yang diartikan sebagai peningkatan jumlah dan kualitas panen petani.
Meningkatkan Produktivitas dan Swasembada Pangan
Hingga Desember 2024, program Makmur telah menjangkau 170.969 petani dengan total lahan mencapai 451.537 hektare di seluruh Indonesia. Program ini mencakup berbagai komoditas, termasuk padi (124.845 hektare, 40.416 petani), tebu, jagung, sawit, kopi, dan hortikultura. Tina T Kemala Intan menyatakan bahwa program Makmur akan berlanjut pada tahun 2025, sebagai upaya Pupuk Indonesia dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia menargetkan realisasi program Makmur di lahan seluas 500.000 hektare. Target ini meliputi 200.000 hektare untuk tanaman padi dan 300.000 hektare untuk komoditas non-padi seperti tebu, singkong, kopi, kakao, kelapa sawit, dan hortikultura. Program ini juga menyertakan ajakan kepada petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan pemerintah sebesar 9,55 juta ton, yang terdiri dari Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan pupuk organik. Petani diimbau untuk segera menebus pupuk bersubsidi dengan membawa KTP dan uang tunai agar alokasi pupuk untuk tahun berikutnya tidak berkurang.
Dampak Program Makmur terhadap Produktivitas Padi
Salah satu fokus utama program Makmur adalah peningkatan produktivitas padi. Saat ini, produktivitas padi gogo di lahan kering secara nasional hanya mencapai 3-4 ton per hektare. Namun, melalui intervensi teknologi benih padi unggul dan pupuk NPK Formula Khusus, diharapkan produktivitas dapat meningkat hingga rata-rata 6 ton per hektare. Ini menunjukkan komitmen Pupuk Indonesia dalam membantu petani meningkatkan pendapatan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Program Makmur juga memberikan akses kepada petani terhadap offtaker, yaitu pihak yang siap membeli hasil panen petani. Hal ini memastikan petani mendapatkan harga yang layak dan mengurangi risiko kerugian akibat kesulitan pemasaran. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjamin keberlanjutan usaha pertanian petani.
Secara keseluruhan, program Makmur merupakan upaya terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Pendampingan intensif, akses teknologi, dan jaminan pasar merupakan kunci keberhasilan program ini dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan taraf hidup petani.
"Jadi, program Makmur ini untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan, mulai dari cara menggunakan pupuk, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani," ujar Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan.
"Pada 2025, Pupuk Indonesia mendapat amanah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton, jadi para petani harus diingat, kalau sudah dapat jatahnya, Bapak Ibu harus menebus, kalau tidak ditebus tahun depannya dikurangi, jadi harus rajin menebus, kalau tebus harus bawa KTP sama uang," tambah Tina.