Puspoms TNI Kerahkan Intel, Awasi Prajurit di Lapangan
Danspuspom TNI Mayor Jenderal TNI Yusri Nuryanto menyatakan personel intel akan mengawasi kinerja prajurit untuk mencegah pelanggaran dan menjaga kepercayaan publik pada TNI.
![Puspoms TNI Kerahkan Intel, Awasi Prajurit di Lapangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170142.638-puspoms-tni-kerahkan-intel-awasi-prajurit-di-lapangan-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Komandan Pusat Polisi Militer (Danspuspom) TNI, Mayor Jenderal TNI Yusri Nuryanto, mengumumkan strategi baru untuk meningkatkan pengawasan kinerja prajurit. Langkah ini melibatkan pengerahan personel intelijen untuk memantau aktivitas prajurit di lapangan. Inisiatif ini diambil sebagai bagian dari upaya berkelanjutan TNI untuk menegakkan disiplin dan menjaga kepercayaan publik.
Pemantauan Kinerja Prajurit TNI
Menurut Danspuspom, tim intelijen akan ditempatkan di berbagai wilayah untuk mengumpulkan data dan informasi terkait potensi pelanggaran hukum atau indisipliner yang dilakukan oleh anggota TNI. "Tim intel di lapangan akan mengumpulkan data apakah terjadi tindak pidana atau pelanggaran yang dilakukan anggota TNI," jelas Yusri usai upacara Penegakan Ketertiban dan Operasi Yustisi Polisi Militer di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Jaringan intelijen ini akan tersebar luas, mencakup satuan wilayah militer dari tingkat Kodim, Korem hingga Koramil untuk TNI Angkatan Darat (AD). Sistem yang sama juga akan diterapkan di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Informasi yang dikumpulkan oleh intel di wilayah akan kemudian diserahkan kepada polisi militer masing-masing matra untuk ditindaklanjuti.
Sistem ini, menurut Yusri, terbukti efektif. Data menunjukkan penurunan kasus pelanggaran prajurit dari 618 kasus pada tahun 2023 menjadi 416 kasus di tahun 2024. Meskipun tren menunjukkan penurunan, Danspuspom menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran disiplin di tahun 2025 dan seterusnya.
Panglima TNI Tekankan Profesionalitas dan Larangan Arogansi
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menekankan pentingnya profesionalisme dan larangan sikap arogan dari seluruh prajurit. Dalam upacara yang sama, Agus mengingatkan prajurit untuk menjaga soliditas dan kekompakan dengan seluruh komponen bangsa. "Bina soliditas dan kekompakan bersama seluruh komponen bangsa dengan tidak menunjukkan perilaku yang arogan dan selalu menjaga kepercayaan rakyat," tegas Agus.
Agus menambahkan bahwa kehadiran TNI harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Oleh karena itu, penegakan hukum militer harus diterapkan secara profesional dan maksimal untuk mencegah tindakan intimidatif dan pelanggaran hukum oleh prajurit. Dengan penegakan hukum yang ketat, diharapkan prajurit akan selalu bekerja sesuai peraturan dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme.
Kesimpulan
Langkah-langkah yang diambil oleh Puspom TNI menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga disiplin dan profesionalisme di tubuh TNI. Pemantauan ketat melalui jaringan intelijen dan penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat mencegah pelanggaran dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap TNI. Komitmen ini juga sejalan dengan seruan Panglima TNI untuk menghindari sikap arogan dan selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.