Ramadhan 2025: Belajar Mandiri di Rumah untuk Siswa Jateng
Pemerintah Jawa Tengah menetapkan pembelajaran mandiri di rumah bagi siswa selama awal Ramadhan 1446 H (27 Februari-5 Maret 2025), dengan tetap dalam pengawasan sekolah, dan dilanjutkan pembelajaran tatap muka dengan kegiatan keagamaan setelahnya.

Pembelajaran Mandiri di Rumah Selama Awal Ramadhan di Jawa Tengah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah mengumumkan kebijakan pembelajaran mandiri di rumah bagi seluruh siswa pada awal Ramadhan 1446 H, tepatnya tanggal 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, di Semarang. Meskipun belajar di rumah, proses pembelajaran tetap terstruktur dan berada di bawah pengawasan satuan pendidikan masing-masing.
Penjelasan Kebijakan Pembelajaran Mandiri
Kepala Disdikbud Jateng menegaskan bahwa kebijakan ini bukan merupakan masa liburan. Siswa tetap diharuskan mengikuti kegiatan edukatif, baik di rumah bersama keluarga, di masjid, atau di lingkungan sekitar. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai-nilai edukasi dan religiusitas siswa selama bulan Ramadhan. Uswatun Hasanah menambahkan, "Intinya tidak ada libur, tapi pembelajaran mandiri di rumah. Ini belajar di rumah tapi penugasannya terstruktur, berarti masih dalam pemantauan dari satuan pendidikan."
Aktivitas Belajar yang Direkomendasikan
Selama periode pembelajaran mandiri, siswa didorong untuk melakukan berbagai kegiatan bermanfaat, seperti belajar di masjid, melaksanakan shalat lima waktu, shalat tarawih, dan tadarus Al-Quran. Kegiatan-kegiatan tersebut juga dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran. Selain kegiatan keagamaan, siswa juga tetap diberikan tugas-tugas mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum.
Pembelajaran Tatap Muka dan Kegiatan Keagamaan
Setelah periode pembelajaran mandiri berakhir (6-25 Maret 2025), pembelajaran di sekolah akan kembali normal. Namun, akan ada tambahan kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. Kegiatan ini menggantikan kegiatan Ramadhan sebelumnya seperti pesantren kilat, dengan tetap memperhatikan aspek toleransi antar siswa dari berbagai latar belakang agama.
Landasan Kebijakan dan Pentingnya Nilai Religiusitas
Disdikbud Jateng menekankan pentingnya peningkatan nilai religiusitas siswa selama bulan Ramadhan. Mereka menjelaskan bahwa kegiatan belajar dan mencari ilmu juga merupakan ibadah. Kebijakan ini juga didasari oleh Surat Edaran Bersama Mendikdasmen, Mendagri, dan Menag tentang Pembelajaran di Bulan Ramadhan yang diteken pada 20 Januari 2025. Surat edaran tersebut menjadi acuan hukum bagi kebijakan ini.
Kesimpulan
Penerapan pembelajaran mandiri di rumah pada awal Ramadhan 2025 di Jawa Tengah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa meningkatkan nilai religiusitas mereka sambil tetap melanjutkan proses pembelajaran. Kebijakan ini didukung oleh surat edaran bersama tiga kementerian dan tetap berada di bawah pengawasan sekolah.