Pelajaran Umum Tetap Berjalan Selama Ramadhan 2025
Mendikbudristek memastikan pembelajaran umum tetap berlangsung selama Ramadhan 2025, dengan penyesuaian waktu belajar dan kegiatan keagamaan bagi siswa.

Jakarta, 22 Januari 2024 - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, memastikan kegiatan belajar mata pelajaran umum tetap berjalan selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 M. Hal ini disampaikan usai rapat kerja Komisi X DPR RI. Kepastian ini menjawab pertanyaan publik mengenai kelanjutan pembelajaran umum selama bulan suci Ramadhan.
Mendikbudristek menjelaskan bahwa pembelajaran umum akan tetap ada, namun akan dipadukan dengan kegiatan keagamaan. Siswa muslim bisa mengikuti kegiatan seperti tadarus Al-Quran atau pesantren kilat, sementara siswa non-muslim dapat mengikuti kegiatan keagamaan sesuai kepercayaan masing-masing. Kebijakan ini berlaku komprehensif, baik untuk sekolah negeri maupun swasta.
Penjelasan ini menyusul Surat Edaran Bersama (SEB) yang diterbitkan oleh Mendikbudristek, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri pada 21 Januari 2024. SEB ini mengatur pembelajaran selama Ramadhan 2025, mempertimbangkan waktu belajar di sekolah dan kegiatan keagamaan siswa.
SEB tersebut merinci jadwal pembelajaran. Pada 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025, pembelajaran dilakukan secara mandiri di rumah, tempat ibadah, atau lingkungan masyarakat. Kemudian, pada 6-25 Maret 2025, pembelajaran kembali dilakukan di sekolah/madrasah. Libur bersama Idul Fitri ditetapkan pada 26-28 Maret dan 2-4, 7-8 April 2025. Pembelajaran dilanjutkan pada 9 April 2025.
Selain kegiatan belajar, SEB juga mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif, seperti meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mengembangkan akhlak mulia, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Siswa muslim dianjurkan mengikuti kegiatan keagamaan Islam, sedangkan siswa non-muslim didorong untuk mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan agamanya.
Dengan adanya SEB ini diharapkan pembelajaran tetap berjalan efektif selama bulan Ramadhan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjalankan ibadah sekaligus tetap mengejar capaian belajar. Mendikbudristek memastikan kebijakan ini diterapkan secara adil dan merata bagi semua siswa di seluruh Indonesia.
Kesimpulannya, pemerintah telah merumuskan solusi yang seimbang antara pembelajaran umum dan kegiatan keagamaan selama Ramadhan 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjalankan ibadah sekaligus tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya panduan yang jelas dari SEB, diharapkan seluruh sekolah dapat menjalankan kebijakan ini dengan baik dan tertib.