Ramadhan 2025: Kebijakan Pembelajaran Siswa Tunggu SE Tiga Menteri
Mendikbudristek menyatakan kebijakan pembelajaran siswa selama Ramadhan 2025 masih menunggu Surat Edaran bersama tiga menteri terkait, yang saat ini masih dalam proses finalisasi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, baru-baru ini mengumumkan bahwa pelaksanaan pembelajaran siswa selama bulan Ramadhan tahun 2025 masih menunggu Surat Edaran (SE) resmi dari tiga kementerian.
Pernyataan tersebut disampaikan Abdul Mu'ti usai menghadiri acara Senam Anak Indonesia Hebat di Pangkalpinang, Minggu (19/1). Ia menekankan pentingnya memahami bahwa kebijakan ini bukan tentang libur, melainkan bagaimana proses pembelajaran dapat tetap berjalan efektif selama bulan puasa.
Saat ini, draf SE bersama Mendikbudristek, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri telah rampung. Proses finalisasi tinggal menunggu penandatanganan dari ketiga menteri tersebut. Setelah ditandatangani, SE ini akan langsung diberlakukan di seluruh sekolah di Indonesia.
Kebijakan Pembelajaran Selama Ramadhan
Mendikbudristek kembali menegaskan komitmennya agar istilah 'libur' Ramadhan tidak digunakan. Fokusnya adalah bagaimana menciptakan sistem pembelajaran yang tetap efektif dan mengakomodir kebutuhan siswa selama bulan suci. Mekanisme pembelajaran yang akan diterapkan dalam SE tersebut akan memberikan pedoman yang jelas bagi seluruh sekolah.
Sosialisasi Senam Anak Indonesia Hebat
Selain membahas kebijakan pembelajaran Ramadhan, Mendikbudristek juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mensosialisasikan program Senam Anak Indonesia Hebat. Acara di Pangkalpinang diikuti ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA. Tujuannya adalah untuk mendorong penerapan senam ini di seluruh sekolah di Indonesia, terutama di Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Mendikbudristek, kebiasaan berolahraga seperti senam ini diharapkan dapat membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki intelektualitas, jasmani, dan rohani yang sehat, serta memiliki komitmen untuk berbuat baik di masyarakat.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kebijakan pembelajaran siswa selama Ramadhan 2025 masih menunggu finalisasi SE dari tiga menteri. Hal ini menegaskan pentingnya koordinasi antar kementerian untuk memastikan kebijakan pendidikan yang efektif dan menyeluruh. Sementara itu, sosialisasi program Senam Anak Indonesia Hebat juga terus digalakkan untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik.