Ramadhan di Biak: Momentum Taubat dan Tadarus Al-Quran
Ketua MUI Biak Numfor mengajak umat Muslim memanfaatkan Ramadhan untuk memperbanyak taubat, tadarus Al-Quran, dan meningkatkan ketaqwaan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Biak Numfor, Ustadz KH A Burhanulhaq, menyerukan umat Muslim di Biak untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum memperbanyak taubat dan tadarus Al-Quran. Seruan ini disampaikan dalam tausiyah Ramadhan pada Selasa, 11 Maret 2024, di Biak Numfor, Papua. Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan bulan suci ini untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ustadz Burhanulhaq menjelaskan bahwa Ramadhan, yang juga dikenal sebagai 'syahrut taubah' (bulan taubat), merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk bertaubat. Beliau mendorong masyarakat untuk menyegerakan taubat, karena hal tersebut akan menggandakan pahala; pahala karena bertepatan dengan Ramadhan dan pahala karena menyegerakan taubat itu sendiri. Lebih lanjut, beliau menjelaskan syarat taubat nasuha, yaitu berhenti dari maksiat, menyesali perbuatan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Burhanulhaq juga mengingatkan bahwa di bulan Ramadhan, pintu taubat terbuka lebar. Kesempatan ini, menurutnya, tidak boleh disia-siakan untuk memperbaiki diri dari segala kesalahan dan kekhilafan yang telah dilakukan. Beliau menekankan pentingnya menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan.
Ramadhan: Bulan Taubat dan Tadarus Al-Quran
Ustadz Burhanulhaq mengajak umat Islam untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, terutama tadarus Al-Quran. Beliau menjelaskan bahwa bulan Ramadhan memiliki peristiwa bersejarah bagi umat Islam, yaitu turunnya Al-Quran pada 17 Ramadhan. Oleh karena itu, membaca Al-Quran di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya.
Lebih lanjut, beliau berharap ibadah puasa Ramadhan dapat membentuk karakter orang-orang beriman dan bertaqwa, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183. Hal ini menekankan pentingnya menjadikan ibadah puasa bukan hanya sekadar ritual, namun juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual dan akhlak.
Ustadz Burhanulhaq juga menyinggung pentingnya memperbanyak zikir dan doa di bulan Ramadhan. Dengan memperbanyak zikir dan doa, diharapkan dapat meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT dan memperkuat keimanan.
Aktivitas Keagamaan di Biak Selama Ramadhan
Hingga hari ke-11 Ramadhan, masjid dan mushalla di Biak masih dipenuhi oleh warga Muslim yang melaksanakan berbagai kegiatan ibadah. Shalat Tarawih berjamaah, tadarus Al-Quran, berzikir, ceramah agama, dan berbuka puasa bersama menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan.
Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan antusiasme dan semangat warga Muslim Biak dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya bulan Ramadhan bagi umat Islam di Biak untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Suasana Ramadhan di Biak diwarnai dengan keakraban dan kebersamaan antar umat Muslim. Mereka saling mendukung dan memotivasi untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, diharapkan Ramadhan di Biak dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan bagi seluruh umat Muslim di wilayah tersebut.
Semoga semangat ketaqwaan dan ibadah yang ditunjukkan oleh warga Muslim Biak selama Ramadhan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi umat Muslim di seluruh Indonesia.