Ramadhan di Jaktim: Momentum Saling Berbagi dan Kepedulian Sosial
Pemerintah Kota Jakarta Timur menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan berbagi kepada masyarakat kurang mampu, seperti terlihat dalam penyaluran santunan di Majelis Taklim Ar Raudhoh.

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) memanfaatkan bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial dan berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, pada Jumat lalu di Jakarta. Pembagian santunan kepada 900 mustahik di Majelis Taklim Ar Raudhoh, Rawamangun, menjadi salah satu wujud nyata dari semangat berbagi tersebut.
Menurut Iin Mutmainnah, bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban hidup para mustahik dan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kepedulian Majelis Taklim Ar Raudhoh terhadap warga kurang mampu. "Kami ingin agar Ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan kepekaan sosial dengan saling berbagi kepada sesama yang membutuhkan," ungkap Iin Mutmainnah.
Lebih lanjut, Iin Mutmainnah berharap kegiatan positif seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Ia menekankan nilai positif kegiatan tersebut, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. "Kegiatan seperti ini nilainya sangat positif dan bermanfaat bagi diri kita pribadi maupun masyarakat," katanya.
Penyaluran Santunan di Majelis Taklim Ar Raudhoh
Penyaluran santunan di Majelis Taklim Ar Raudhoh, Rawamangun, Jakarta Timur, merupakan bagian dari program pemerintah kota untuk meningkatkan kepedulian sosial selama bulan Ramadhan. Sebanyak 900 mustahik menerima santunan yang terdiri dari berbagai kebutuhan pokok. Majelis Taklim Ar Raudhoh sendiri telah aktif mengadakan pengajian selama 25 tahun dan rutin memberikan santunan setiap Ramadhan.
Ketua Majelis Taklim Ar Raudhoh, Ietje Rusman, menjelaskan bahwa santunan yang diberikan berasal dari infak dan sedekah para anggota majelis taklim serta donasi dari masyarakat. Paket santunan yang diberikan berisi sembako, sajadah, kain sarung, dan handuk. Hal ini menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam membantu sesama.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana bulan Ramadhan dapat menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kepedulian sosial. Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta suasana Ramadhan yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian. Hal ini sejalan dengan semangat Ramadhan untuk saling berbagi dan membantu sesama.
Manfaat dan Dampak Positif Kegiatan Berbagi
Kegiatan berbagi di bulan Ramadhan memberikan dampak positif yang luas, baik bagi penerima maupun pemberi bantuan. Bagi para mustahik, bantuan tersebut dapat meringankan beban ekonomi dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sementara bagi para donatur, kegiatan ini dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial.
Selain itu, kegiatan berbagi juga dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan saling membantu, masyarakat dapat menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam agama Islam.
Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap kegiatan berbagi seperti ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan kepedulian sosial di bulan Ramadhan. Dengan demikian, semangat berbagi dan kepedulian sosial dapat terus tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia.
Melalui program-program seperti ini, Pemerintah Kota Jakarta Timur berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam berbagi dan membantu sesama yang membutuhkan.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat nilai-nilai sosial kemasyarakatan, khususnya selama bulan suci Ramadhan.