Ramp Check di Kampung Rambutan: Hampir Semua Bus Mudik Tak Lolos Uji Kelayakan
Ratusan bus di Terminal Kampung Rambutan gagal uji ramp check jelang mudik Lebaran 2023, didominasi bus tujuan Sumatera dan Jawa, karena masalah ban, sabuk pengaman, dan kelengkapan lainnya.

Jakarta, 24 Maret 2023 - Hasil ramp check ratusan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, jelang mudik Lebaran 2023 sungguh memprihatinkan. Hampir seluruh bus yang diperiksa oleh Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB) Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta dinyatakan tidak lolos uji kelayakan. Pemeriksaan yang dilakukan sejak Jumat (21/3) hingga Minggu (23/3) telah memeriksa 42 bus, dan semuanya dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan.
Penyebab utama kegagalan uji ramp check ini beragam. Suparman, Penguji UPPKB di Terminal Kampung Rambutan, mengungkapkan bahwa sebagian besar bus menggunakan ban vulkanisir atau ban bekas yang direkondisi. Kondisi ini sangat berisiko karena dapat menyebabkan ketidakstabilan berkendara, keausan ban yang cepat, dan potensi pecah ban di jalan. "Temuannya kebanyakan catatan-catatan yang kita lihat itu sabuk, terus sit yang tidak sesuai, terus pintu darurat yang terhalang, ban vulkanisir, kaca pecah, rata-rata itu," ujar Suparman.
Selain masalah ban, banyak bus juga ditemukan memiliki kekurangan lain yang membahayakan keselamatan penumpang. Beberapa di antaranya adalah kurangnya sabuk pengaman pada kursi penumpang, kaca yang retak atau pecah, palu pemecah kaca yang hilang atau rusak, pintu darurat yang terhalang, serta surat-surat kendaraan yang telah kedaluwarsa. UPPKB memeriksa hingga 16 bus setiap harinya, dan temuan-temuan ini menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan berkala untuk memastikan keselamatan transportasi umum.
Bus Tujuan Sumatera dan Jawa Barat Dominasi yang Tidak Lolos Uji
Petugas UPPKB telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 24 elemen penting pada setiap bus. Semua elemen tersebut dinilai vital untuk menjamin keselamatan dan keamanan selama perjalanan. Hasil pemeriksaan kemudian diserahkan kepada pihak pengelola Terminal Kampung Rambutan untuk ditindaklanjuti. "Rekomendasinya untuk diperbaiki, untuk diperbaiki ini kekurangan-kekurangan ini kita catat, kita konsultasikan ke kepala terminal atau anggota terminal, kita serahkan ke beliau, apa mau dikasih jalan atau tidak, yang penting kita sudah kasih catatan seperti itu," jelas Suparman. UPPKB hanya memberikan rekomendasi, sedangkan keputusan akhir tetap berada di tangan pengelola terminal.
Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono, menegaskan bahwa bus yang gagal ramp check tidak akan diizinkan untuk beroperasi, terutama selama arus mudik Lebaran. "Ya, setelah dari pulau masing-masing tetap kita cek kembali. Kalau tidak melengkapi ya, terpaksa kita tidak berangkatkan," tegas Mulyono. Hal ini menunjukkan komitmen pihak terminal untuk memprioritaskan keselamatan penumpang.
Dari data yang dihimpun, mayoritas bus yang tidak lolos uji ramp check adalah bus dengan tujuan Sumatera dan Jawa, khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Kebanyakan Jawa Barat, Jawa Tengah. Sumatera terutama itu," ungkap Suparman. Temuan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan kelayakan kendaraan umum, terutama menjelang musim mudik.
Langkah Antisipasi Ke Depan
Ramp check ini dilakukan sejak H-10 Lebaran, atau sejak Jumat (21/3). Hingga Minggu (23/3), belum ada satupun bus yang dinyatakan lulus uji. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan pengawasan dan perawatan armada bus secara berkala. Pihak berwenang perlu meningkatkan sosialisasi kepada perusahaan otobus (PO) tentang pentingnya keselamatan dan keamanan penumpang. Selain itu, perlu juga dilakukan penegakan hukum yang tegas bagi PO yang mengabaikan standar keselamatan.
Kesimpulannya, hasil ramp check di Terminal Kampung Rambutan menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Banyak bus yang tidak layak jalan dan berpotensi membahayakan penumpang. Hal ini menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pemudik selama perjalanan.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar bus yang tidak lolos uji memiliki masalah pada:
- Ban vulkanisir atau ban bekas
- Kurangnya atau kerusakan sabuk pengaman
- Kaca yang retak atau pecah
- Pintu darurat yang terhalang
- Surat-surat kendaraan yang kedaluwarsa