Rano Karno Dukung Penuh Pengembangan Potensi Seniman Difabel
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, berkomitmen fasilitasi penyandang disabilitas di bidang seni dan mendukung penuh konser serta pameran karya seni difabel di Taman Ismail Marzuki.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, atau yang akrab disapa Bang Doel, menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya dalam pengembangan potensi seni. Hal ini terlihat dari dukungan penuhnya terhadap konser dan pameran seni bertajuk 'Goresan Warna dan Getaran Jiwa: Persembahan dari Hati' yang diselenggarakan oleh Baznas/Bazis DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Rabu, 19 Maret 2024.
Acara tersebut menampilkan karya-karya luar biasa dari para seniman disabilitas, meliputi konser angklung dan pameran lukisan. Kehadiran Rano Karno sebagai bentuk apresiasi atas bakat dan kreativitas para seniman difabel, sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kesetaraan dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
Rano Karno mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan dedikasi para seniman difabel. "Saya merasa sangat terharu bisa melihat anak-anak disabilitas ini menunjukkan bakat mereka dalam seni. Ini adalah bukti bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk menciptakan karya yang luar biasa," katanya. Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan dan mengajak masyarakat untuk mendukung para penyandang disabilitas agar lebih berdaya.
Dukungan Terhadap Seniman Difabel dan Inklusivitas Seni
Rano Karno menegaskan komitmennya untuk menyediakan fasilitas seni dan budaya yang inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Taman Ismail Marzuki, sebagai salah satu pusat seni dan budaya di Jakarta, diharapkan semakin ramah dan mudah diakses oleh para penyandang disabilitas.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung para seniman difabel, baik melalui pembelian karya seni maupun dengan memberikan peluang kerja di industri kreatif. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi para penyandang disabilitas.
"Kami berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang setara melalui pengembangan potensi serta memastikan fasilitas seni dan budaya, seperti Taman Ismail Marzuki, semakin inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan," ujar Rano Karno. Ia berharap dukungan masyarakat dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan setara bagi semua.
Lebih lanjut, Rano Karno juga mendorong masyarakat untuk membeli karya seni dan memberikan peluang kerja bagi para penyandang disabilitas di industri kreatif agar mereka dapat mencapai kemandirian ekonomi.
Baznas/Bazis DKI Jakarta: Inisiator dan Apresiasi
Baznas/Bazis DKI Jakarta sebagai inisiator acara tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam mengekspresikan potensi seninya. Wakil Ketua II Baznas/Bazis DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat, khususnya para seniman disabilitas untuk berkarya secara mandiri dan memperkaya industri kreatif.
Saat Suharto Amjad juga menyampaikan apresiasinya kepada para musisi dan seniman yang berpartisipasi, termasuk Dwiki Darmawan Orkestra dan Ensemble Angklung Pesantren Tahfidz Difabel. Ia menuturkan kisah inspiratif para anggota Ensemble Angklung yang terdiri dari perempuan tuli, yang mampu memainkan angklung dengan percaya diri meskipun awalnya baru mengenal huruf hijaiyah dua tahun lalu.
"Dua tahun yang lalu, anak-anak ini baru mulai mengenal huruf hijaiyah, dan hari ini mereka sudah mampu memainkan angklung dan membaca not balok dengan percaya diri," ujar Saat. Kisah ini menunjukkan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, penyandang disabilitas mampu mencapai prestasi yang luar biasa.
Konser tersebut juga menampilkan penampilan dari Azzam Nur Mukjizat, seorang anak yang lahir tanpa kelopak mata, Teddy Tardiana, Jihan Letitia, serta trio vokalis Cahaya Batin Dinas Sosial DKI Jakarta, Dila Safira, Salsabila, dan Salsa Maulida. Mereka semua memberikan penampilan yang memukau dan menyentuh hati para penonton.
Pameran Lukisan dan Kolaborasi
Selain konser musik, pameran lukisan karya para siswa Pesantren Tahfidz Difabel juga turut memeriahkan acara tersebut. Pameran ini menampilkan berbagai karya seni rupa yang beragam dan penuh ekspresi, memperlihatkan bakat dan kreativitas para seniman difabel.
Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Baznas/Bazis DKI Jakarta, para seniman, dan para penyandang disabilitas, menunjukkan sinergi yang positif dalam mendukung pengembangan potensi dan pemberdayaan penyandang disabilitas di bidang seni. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, penyandang disabilitas dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan menunjukkan kemampuan luar biasanya.
Keberhasilan konser dan pameran ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung dan memberdayakan penyandang disabilitas di berbagai bidang, khususnya dalam pengembangan seni dan budaya. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang lebih inklusif dan setara bagi semua.