Rano Karno Usul Jakarta Punya Festival Film Internasional
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, mengusulkan penyelenggaraan festival film internasional di Jakarta untuk mendukung status kota global dan mendorong industri perfilman Indonesia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, baru-baru ini mengutarakan aspirasinya untuk menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah festival film internasional. Keinginan ini disampaikan setelah beliau menghadiri acara nonton bareng film "Jumbo" di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. Festival film tersebut diharapkan mampu meningkatkan perfilman Indonesia dan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global.
Menurut Rano Karno, festival film yang diimpikan bukan sekadar ajang kompetisi film pendek, melainkan festival yang menampilkan film-film berkualitas tinggi dengan standar internasional. Beliau menekankan pentingnya adanya kompetisi film, kritik film, dan juga keterlibatan film-film populer atau blockbuster dalam festival tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi industri perfilman Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah memiliki beberapa festival film, seperti Festival Film Bandung dan Jogja Asian Film Festival. Namun, Rano Karno berpendapat bahwa Jakarta, sebagai ibu kota, perlu memiliki festival filmnya sendiri yang berkelas internasional. Beliau bahkan telah membayangkan nama untuk festival tersebut, yaitu "Jakarta Film Festival", yang diharapkan dapat mencerminkan identitas dan karakter kota Jakarta.
Mewujudkan Jakarta Film Festival
Rano Karno menyadari bahwa mewujudkan festival film internasional di Jakarta bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, beliau berencana untuk melibatkan para ahli di bidang perfilman untuk membantu perencanaan dan pelaksanaan festival tersebut. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan bahwa festival yang terselenggara nantinya memiliki kualitas yang mumpuni dan sesuai dengan standar internasional.
Beliau juga menekankan pentingnya dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Jakarta, sebagai kota global, harus memiliki fasilitas yang mampu menunjang penyelenggaraan event berskala internasional seperti festival film. Hal ini termasuk penyediaan tempat yang representatif, teknologi yang canggih, dan juga dukungan promosi yang efektif.
Lebih lanjut, Rano Karno melihat festival film ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkaya kehidupan budaya di Jakarta. Film, musik, dan animasi merupakan bagian penting dari budaya, dan festival film internasional dapat menjadi wadah untuk menampilkan dan mempromosikan karya-karya seni tersebut kepada dunia internasional.
Langkah Strategis Pemprov DKI Jakarta
Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka gerai atau booth di Festival Film Cannes di Prancis pada bulan Mei 2025. Hal ini merupakan bagian dari strategi untuk mempromosikan Jakarta Film Week dan sekaligus membuka peluang bagi sineas Indonesia untuk memasarkan karya-karyanya di pasar internasional.
Keikutsertaan dalam Festival Film Cannes diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas bagi sineas Indonesia untuk berjejaring dengan sineas internasional dan juga mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan film-film mereka kepada distributor dan investor internasional. Dengan demikian, festival film internasional di Jakarta nantinya diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk mengembangkan industri perfilman Indonesia.
Dengan adanya booth Pemprov DKI Jakarta di Cannes, para produser film Indonesia tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sewa tempat yang mahal. Mereka cukup memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mempromosikan karya-karya mereka di pasar internasional. Ini merupakan bentuk dukungan nyata dari pemerintah untuk memajukan industri perfilman Indonesia.
"Saya akan mengajak teman-teman atau orang-orang yang expert dalam kaitan festival. Kita hanya memberikan fasilitas, karena salah satu persyaratan dari Kota global adalah berkebudayaan, nah film, musik, animasi itu bagian dari kebudayaan, intinya itu sebetulnya," ucap Rano Karno.
Gagasan Rano Karno untuk menyelenggarakan festival film internasional di Jakarta merupakan langkah yang strategis untuk mendukung status Jakarta sebagai kota global dan sekaligus mendorong pertumbuhan industri perfilman Indonesia. Dengan dukungan dari para ahli dan fasilitas yang memadai, festival ini berpotensi untuk menjadi event bergengsi yang mampu menarik perhatian sineas dan penonton dari seluruh dunia.