RI dan ADB Perkuat Kemitraan Hadapi Dinamika Ekonomi Global
Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) memperkuat kerja sama untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan mendorong pembangunan nasional, dengan fokus pada energi terbarukan, infrastruktur, dan SDM.

Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) resmi memperkuat kemitraan strategis dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masato Kanda di Milan, Italia, menghasilkan kesepakatan penting untuk mendukung agenda pembangunan nasional. Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela agenda ASEAN+3.
Sri Mulyani menekankan potensi Indonesia dalam dinamika ekonomi global saat ini. Ia juga berharap ADB dapat berperan sebagai katalisator percepatan pembangunan di Indonesia. "Kami sepakat bahwa Asia Tenggara memiliki peran sentral dalam dinamika ekonomi dunia saat ini. Dengan kinerja ekonomi regional yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk mendiversifikasi mitra dagang, industri, dan ekspor," ujar Sri Mulyani, seperti dikutip dari akun Instagram resminya.
Kerja sama yang diperkuat ini difokuskan pada beberapa sektor prioritas. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Prioritas Kerja Sama Indonesia-ADB
Sri Mulyani memaparkan prioritas kerja sama antara Indonesia dan ADB mencakup tiga sektor utama. Pertama, pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung transisi energi berkelanjutan. Kedua, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi inklusif. Ketiga, investasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci daya saing bangsa.
Dukungan ADB, baik berupa pendanaan maupun keahlian teknis, diharapkan dapat mempercepat kemajuan Indonesia di sektor-sektor tersebut. "Saya pun menyampaikan harapan agar ADB dapat menjadi katalis untuk menghubungkan Indonesia dengan pasar yang lebih luas," tambah Sri Mulyani.
Koordinasi dan sinergi yang lebih erat antara Indonesia dan ADB akan terus ditingkatkan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program-program pembangunan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Kerja Sama Perdagangan dengan Jepang
Selain memperkuat kemitraan dengan ADB, Indonesia juga aktif memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara lain, khususnya Jepang. Dalam konteks ASEAN+3, kedua negara membahas strategi menghadapi dampak kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
Pengalaman Jepang dalam menghadapi kebijakan tarif AS pada era 1980-an menjadi referensi berharga bagi Indonesia. Kedua negara sepakat bahwa kedekatan budaya, geografis, dan sejarah antar negara ASEAN+3 menjadi fondasi kuat untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan regional.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun kemitraan strategis untuk menghadapi tantangan global dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan dukungan ADB dan kerja sama dengan negara-negara mitra, Indonesia optimis dapat menghadapi dinamika ekonomi global dan mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kesimpulannya, pemerintah Indonesia menunjukkan langkah proaktif dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Kemitraan strategis dengan ADB dan Jepang menjadi contoh nyata komitmen tersebut dalam membangun perekonomian nasional yang tangguh dan berkelanjutan.