Rumah Kita YKAKI: Harapan Sembuh di Tengah Perjuangan Anak Penderita Kanker
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) memberikan harapan bagi anak-anak penderita kanker melalui Rumah Kita, sebuah rumah singgah yang menyediakan tempat tinggal, pendidikan, dan dukungan pengobatan.

Pada pukul 09.00 pagi di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, empat anak penderita kanker, Karen (4), Rayen (7), Vino (6), dan Anton (7), ceria belajar di Rumah Kita, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Gelak tawa mereka mencerminkan semangat hidup di tengah perjuangan melawan penyakit mematikan. Mereka adalah contoh nyata bagaimana YKAKI memberikan dukungan komprehensif bagi anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka, menjawab pertanyaan apa (perjuangan anak penderita kanker), siapa (YKAKI dan anak-anak penderita kanker), di mana (Rumah Kita YKAKI, Jakarta Pusat), kapan (sejak 2006), mengapa (untuk memberikan dukungan komprehensif bagi anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka), dan bagaimana (melalui rumah singgah, pendidikan, dan dukungan pengobatan).
Sekolah-ku YKAKI, bagian integral dari Rumah Kita, menyediakan pendidikan bagi anak-anak ini. Sofia (24), seorang guru di Sekolah-ku, menjelaskan tantangan mengajar anak-anak yang tengah menjalani kemoterapi: "Kita harus bisa menguasai semuanya, dan menyesuaikan kemampuan anak. Kita harus mengulang-ulang (materi) terus jadi kita harus sabar." Jadwal belajar disesuaikan dengan jadwal pengobatan, memastikan pendidikan mereka tetap berlanjut meski tengah berjuang melawan penyakit.
Rumah Kita YKAKI sendiri didirikan pada 1 November 2006 oleh Ira Soelistyo dan Aniza Mardi Santosa, terinspirasi oleh pengalaman Ira yang mendampingi anaknya berobat kanker di Belanda. Rumah singgah ini menyediakan tempat tinggal bagi anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka, tanpa batasan waktu, dengan biaya yang terjangkau, bahkan gratis bagi keluarga yang tidak mampu. "Bu Icha meminta para keluarga pasien untuk menganggap Rumah Kita sebagai rumah kedua," kata salah satu narasumber.
Rumah Singgah dan Dukungan Holistik
Rumah Kita YKAKI di Jakarta memiliki 50 tempat tidur, menyediakan tidak hanya tempat tinggal, tetapi juga makanan, susu, popok bayi, dan fasilitas pendidikan melalui Sekolah-ku. Fasilitas ini dirancang untuk meringankan beban orang tua agar dapat fokus mendampingi anak-anak mereka selama pengobatan. YKAKI juga berkolaborasi dengan beberapa rumah sakit di Jakarta, seperti RSCM, RSAB Harapan Kita, dan lainnya, untuk menyediakan ruang belajar di lingkungan rumah sakit.
Sekolah-ku tidak hanya beroperasi di Rumah Kita, tetapi juga di rumah sakit rekanan. Hal ini memastikan anak-anak tetap dapat bersekolah meskipun menjalani perawatan intensif. Sekolah-ku juga berkoordinasi dengan sekolah asal siswa untuk memastikan kelanjutan pendidikan mereka. "Keberadaan Sekolah-ku sangat membantu anak penderita kanker untuk memastikan keberlangsungan pendidikan anak selama pengobatan," jelas salah satu narasumber.
YKAKI telah membantu lebih dari 7.000 anak penderita kanker sejak berdiri. Meskipun 30 persen di antaranya telah meninggal dunia, sebagian besar karena terlambat mendapatkan penanganan, 70 persen lainnya telah sembuh atau masih dalam proses pengobatan. YKAKI menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan teratur untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Dukungan Terus Berlanjut
YKAKI mendapatkan pendanaan dari masyarakat dan perusahaan melalui berbagai cara, termasuk penjualan merchandise dan donasi. Biaya pengobatan pasien sebagian besar ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun YKAKI tetap berupaya mencari donatur untuk obat-obatan yang tidak dicover oleh BPJS atau yang prosesnya lama. "Ada obat-obat yang tidak di-cover oleh BPJS. Ada di-cover tapi lambat. Kayak MRA itu ngantre tiga bulan. Anak kanker enggak bisa menunggu. Jadi kami usahakan cari donatur," ungkap Ibu Icha.
Kisah Marlia dan Faiha (8), penderita leukimia, menggambarkan dampak positif YKAKI. Marlia sangat terbantu dengan fasilitas Rumah Kita dan Sekolah-ku selama mendampingi Faiha berobat di RSCM. "Di RSCM ada pendampingan dari YKAKI dan ada sekolah (Sekolah-ku) juga bisa membantu anak saya jadi tidak putus sekolah," ujarnya.
Kisah-kisah seperti Marlia dan Faiha menunjukkan betapa pentingnya peran YKAKI dalam memberikan harapan dan dukungan bagi anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka. Mereka tidak hanya berjuang melawan penyakit, tetapi juga berjuang untuk meraih pendidikan dan masa depan yang cerah. YKAKI hadir sebagai penopang harapan dan semangat di tengah perjuangan tersebut.
YKAKI dan Sekolah-ku telah memberikan bukti nyata komitmen mereka dalam membantu anak-anak penderita kanker di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka terus berjuang untuk memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ini. Semangat dan keteguhan hati anak-anak ini, dan dukungan YKAKI, menjadi inspirasi bagi kita semua.