Saat Padamkan Api, Petugas Damkar Cedera Mata Akibat Dilempar Sambal Kacang: Insiden Tak Terduga di Tambora
Seorang petugas Damkar cedera mata saat memadamkan api di Tambora, Jakarta Barat, setelah dilempar sambal kacang oleh warga panik. Simak detail insiden tak terduga ini.

Seorang relawan pemadam kebakaran, Jefri (24), mengalami insiden yang tidak terduga saat berupaya memadamkan api di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, pada Senin. Jefri dilaporkan mengalami cedera mata setelah terkena lemparan sambal kacang. Kejadian ini menambah daftar tantangan yang dihadapi petugas dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Insiden bermula ketika warga di lokasi kejadian menunjukkan kepanikan yang berujung pada tindakan di luar kendali. Kericuhan massa menyebabkan beberapa barang dagangan dilemparkan, salah satunya mengenai petugas. Kondisi mata Jefri yang perih, merah, dan bengkak memerlukan penanganan medis segera.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat dengan sigap memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Mereka melakukan tindakan kompres dan pencucian mata untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi. Peristiwa ini menyoroti pentingnya koordinasi dan ketenangan warga saat menghadapi situasi darurat kebakaran.
Detail Insiden Cedera Petugas
Menurut Rafael Lercias, petugas medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat, insiden lemparan sambal kacang ini berakar dari kepanikan warga yang tak terkendali. Saat api berkobar, warga menjadi rusuh dan mulai melempar barang-barang dagangan mereka. Salah satu barang yang dilempar adalah nasi uduk beserta lauk pauknya, termasuk sambal kacang.
Beberapa petugas pemadam kebakaran lainnya juga terkena lemparan sambal pada bagian seragam mereka. Namun, Jefri menjadi korban yang paling parah karena lemparan tersebut mengenai wajah dan matanya secara langsung. Kondisi ini menyebabkan matanya mengalami perih, kemerahan, dan pembengkakan yang signifikan.
Petugas medis PMI Jakarta Barat segera bertindak cepat untuk memberikan penanganan awal kepada Jefri. Mereka melakukan kompres pada mata yang cedera dan mencucinya untuk membersihkan sisa sambal kacang. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi rasa pedih dan mencegah iritasi lebih lanjut pada mata relawan tersebut.
Penanganan Medis dan Kondisi Korban Lain
PMI Jakarta Barat telah mengerahkan tiga unit mobil ambulans ke lokasi kebakaran untuk menyediakan layanan kesehatan darurat. Dua unit ambulans berasal dari PMI Jakarta Barat sendiri, ditambah satu unit ambulans dari PMI Kota Jakarta Pusat. Kehadiran ambulans ini sangat krusial dalam mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban.
Selain Jefri, tercatat ada delapan orang warga lainnya yang mengalami cedera akibat kebakaran yang melanda puluhan rumah di Duri Utara. Ketua PMI Jakarta Barat, Beky Mardani, menjelaskan rincian cedera yang dialami para korban. Empat orang mengalami luka robek pada tangan dan kaki, yang langsung dibersihkan dan dibalut dengan antiseptik.
Dua korban lainnya mengalami dislokasi dan segera dirujuk ke RS Tarakan serta Puskesmas Tambora untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan cepat dan tepat dari tim medis PMI sangat membantu dalam meminimalkan dampak cedera pada para korban. Kondisi terbaru Jefri masih dalam pemantauan, dan belum ada keterangan lebih lanjut mengenai pemulihannya.
Dampak Kebakaran dan Bantuan Kemanusiaan
Kebakaran hebat ini menyebabkan kerugian material yang sangat besar di Duri Utara, Tambora. Sebanyak 86 unit rumah ludes terbakar, meninggalkan puing-puing dan kehancuran. Akibatnya, sekitar 100 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
PMI Jakarta Barat tidak hanya fokus pada layanan medis, tetapi juga menyalurkan bantuan logistik kepada para korban kebakaran. Bantuan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi yang kehilangan segalanya. Upaya kemanusiaan ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama yang sedang tertimpa musibah.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang terkoordinasi. Insiden cedera petugas pemadam kebakaran juga menyoroti bahaya yang mungkin dihadapi oleh para relawan saat menjalankan tugasnya di tengah kerumunan yang panik. Edukasi kepada masyarakat tentang cara bertindak saat bencana perlu terus digalakkan.
- Delapan orang warga mengalami cedera akibat kebakaran.
- Empat orang mengalami luka robek di tangan dan kaki.
- Satu orang mengalami luka di bagian mata (Jefri).
- Dua orang lainnya mengalami dislokasi.