Samosir Minta Percepatan Pembangunan WFC untuk F1H2O 2025
Pemkab Samosir meminta percepatan pengembangan Water Front City (WFC) Pangururan untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1H2O 2025, termasuk pembangunan dermaga dan pasar komoditi.
Pemkab Samosir, Sumatera Utara, tengah berjuang keras mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1H2O) tahun 2025. Salah satu fokus utama mereka adalah percepatan pengembangan Water Front City (WFC) Pangururan. Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, secara langsung meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan ini.
Permintaan percepatan pembangunan WFC Pangururan ini disampaikan langsung kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, di Jakarta. Alasannya? Pembangunan WFC awalnya tidak direncanakan untuk event internasional sebesar F1H2O. Oleh karena itu, dibutuhkan penyesuaian, terutama pembangunan paddock yang harus rampung sebelum perhelatan akbar tersebut dimulai. Ini menjadi prioritas utama Pemkab Samosir.
Lebih lanjut, Bupati Vandiko menjelaskan bahwa konsep awal pembangunan WFC Pangururan berbeda dengan kebutuhan untuk event F1H2O. Oleh karena itu, percepatan pembangunan menjadi sangat krusial. Salah satu fokus utama adalah penyelesaian pembangunan paddock. Selain itu, Pemkab Samosir juga berharap dukungan Kementerian PU untuk pengembangan dermaga dan pasar komoditi di segmen 5 kawasan WFC.
Kondisi infrastruktur di sekitar WFC saat ini masih menjadi tantangan. Banyak kapal yang belum layak bersandar, sementara sekitar 150 pedagang komoditi masih berjualan di sepanjang jalan nasional, dekat pasar tradisional dan terminal. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hambatan lalu lintas, terutama selama penyelenggaraan F1H2O.
Pemkab Samosir berharap pemerintah pusat segera merespon usulan pembangunan paddock ini. Mereka optimistis, dengan dukungan pemerintah pusat, F1H2O di Samosir akan berjalan lancar dan sukses, mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, memberikan apresiasi kepada Pemkab Samosir atas kinerja dan persiapannya untuk event internasional ini. Kabupaten Samosir sendiri merupakan salah satu wilayah percontohan Kementerian PU dalam pengelolaan infrastruktur. Bu Dewi menyatakan bahwa produk cipta karya di Samosir dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, berdampak positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat.
Namun, mengenai permintaan percepatan pembangunan, Bu Dewi menjelaskan bahwa penyesuaian akan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran. Ia menyebutkan adanya perbedaan penggunaan APBN tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penekanan pada efisiensi anggaran. Proyek yang berdampak luas, terutama mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan dasar masyarakat, akan menjadi prioritas utama, termasuk ketersediaan air bersih.