Sapi Simental Pasaman Barat Diusulkan Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo
Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat mengusulkan sapi simental seberat satu ton milik Afwin Fiyedi untuk menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto pada Idul Adha 1446 H.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah mengusulkan seekor sapi simental seberat satu ton untuk menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Usulan ini disampaikan setelah dilakukan survei dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak di beberapa kandang milik peternak di Pasaman Barat. Sapi pilihan tersebut, yang dalam kondisi sehat, berasal dari peternakan Afwin Fiyedi di Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat, Sri Nanda, menyatakan bahwa usulan sapi tersebut telah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Setelah usulan diajukan, tim akan kembali melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi sapi tersebut sebelum ditetapkan sebagai hewan kurban Presiden. Pemilihan sapi ini melalui proses seleksi ketat untuk memastikan kualitas dan kesehatan hewan tersebut.
Afwin Fiyedi, pemilik sapi simental tersebut, mengaku terkejut dan senang atas terpilihnya sapi peliharaannya. Ia menyatakan tidak pernah menyangka sapi yang dibelinya di Pasar Ternak Simpang Tiga Ophir pada tahun 2023 akan dipertimbangkan untuk menjadi hewan kurban Presiden. Sapi tersebut telah dipelihara selama kurang lebih dua tahun dan memiliki ukuran yang cukup besar.
Sapi Simental Pilihan: Sehat dan Berkualitas
Proses pemilihan sapi untuk kurban Presiden Prabowo Subianto dilakukan dengan sangat teliti. Tim dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk memastikan sapi tersebut dalam kondisi prima dan layak untuk dijadikan hewan kurban. Pemeriksaan meliputi berbagai aspek, termasuk bobot, tinggi, panjang, dan lingkar dada sapi.
Sapi simental milik Afwin Fiyedi memiliki spesifikasi yang cukup mengesankan. Dengan berat sekitar satu ton, panjang sekitar 188-189 centimeter, tinggi 151-152 centimeter, dan lingkar dada 224-225 centimeter, sapi ini memenuhi kriteria yang ditetapkan. Umur sapi tersebut sekitar 3,5 tahun, dan telah dipelihara dengan baik oleh pemiliknya selama dua tahun terakhir.
Afwin Fiyedi mengungkapkan bahwa selama memelihara sapi tersebut, ia tidak melakukan persiapan khusus. Ia hanya memberikan perawatan rutin dan pakan yang bergizi untuk memastikan sapi tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Keberhasilan sapi ini terpilih sebagai calon hewan kurban Presiden merupakan suatu kehormatan baginya.
"Tidak menduga saja, namun ketika tim dari Dinas Perkebunan dan Peternakan datang menyampaikan akan mengecek, tentu kita sangat senang, apalagi ini untuk kurban Presiden," ujar Afwin Fiyedi.
Proses Seleksi dan Pengiriman
Setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan memenuhi syarat, sapi simental tersebut akan melalui proses selanjutnya untuk memastikan kelayakannya sebagai hewan kurban Presiden. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pihak terkait lainnya. Pengiriman sapi tersebut akan diatur dan dikoordinasikan dengan baik untuk memastikan sapi tiba di lokasi tujuan dalam kondisi sehat dan aman.
Pemilihan sapi simental ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan hewan kurban berkualitas tinggi untuk acara penting seperti Idul Adha. Proses seleksi yang ketat dan transparan menjamin bahwa hewan kurban yang dipilih memenuhi standar kesehatan dan kualitas yang diharapkan.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti kualitas peternakan di Pasaman Barat dan dedikasi peternak lokal dalam menghasilkan ternak berkualitas. Semoga proses selanjutnya berjalan lancar dan sapi simental ini dapat memenuhi harapan sebagai hewan kurban Presiden Prabowo Subianto.
Kesimpulan: Usulan sapi simental dari Pasaman Barat ini menandai proses seleksi hewan kurban Presiden yang ketat dan transparan, sekaligus menunjukkan potensi peternakan di daerah tersebut.