SAR Gabungan Sukses Evakuasi Korban Longsor Tambang Bangka Selatan
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Syahril, korban longsor tambang timah di Bangka Selatan setelah pencarian intensif selama lebih dari 24 jam melibatkan alat berat dan pompa air.
![SAR Gabungan Sukses Evakuasi Korban Longsor Tambang Bangka Selatan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000217.140-sar-gabungan-sukses-evakuasi-korban-longsor-tambang-bangka-selatan-1.jpg)
Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah Syahril (50), korban tanah longsor di Parit 2, Bangka Selatan. Pencarian yang dilakukan selama lebih dari 24 jam membuahkan hasil pada Selasa siang, setelah jenazah korban ditemukan tertimbun sedalam lima meter di lokasi tambang timah.
Pencarian Korban Longsor melibatkan berbagai pihak, termasuk Rescuer USS Toboali, Babinkamtibmas Polres Bangka Selatan, BPBD Bangka Selatan, dan warga sekitar. Proses evakuasi cukup menantang, mengingat lokasi yang tertimbun tanah dan genangan air. Oleh karena itu, tim SAR menggunakan alat berat dan pompa air untuk memperlancar proses pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyatakan bahwa jenazah Syahril ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. Ia menambahkan bahwa pencarian telah dilakukan sejak Senin sore. "Upaya yang dilakukan meliputi pemompaan air dan penggalian tanah menggunakan alat berat," jelasnya.
Setelah evakuasi, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) resmi dinyatakan ditutup. "Terima kasih kepada seluruh tim SAR gabungan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas," pesan Astawa.
Kronologi Kejadian bermula Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Syahril dan rekannya, Harudin, sedang bekerja di tambang timah tersebut. Sekitar pukul 11.00 WIB, Harudin melihat tanah longsor dan sempat memperingatkan Syahril untuk menyelamatkan diri. Namun, longsoran tanah menimbun Syahril. Setelah upaya pencarian oleh rekan-rekan dan keluarga korban tidak membuahkan hasil, kasus tersebut dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan kerja di area pertambangan. Penggunaan alat berat dan kondisi lokasi tambang yang mungkin rawan longsor membutuhkan perhatian khusus dari pihak terkait untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.