Satgas PASTI Tindak 796 Entitas Keuangan Ilegal di Akhir 2024
Satgas PASTI berhasil menghentikan 796 entitas keuangan ilegal pada Oktober-Desember 2024, didominasi pinjaman online ilegal dan investasi bodong, serta mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan online.

Jakarta, 24 Januari 2025 - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) mengumumkan keberhasilannya memblokir 796 entitas keuangan ilegal sepanjang Oktober hingga Desember 2024. Pencapaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas kejahatan finansial yang merugikan masyarakat.
Sebagian besar entitas ilegal yang dihentikan, yaitu sebanyak 543 entitas, merupakan platform pinjaman online (pinjol) ilegal yang beroperasi melalui berbagai situs dan aplikasi. Selain itu, Satgas PASTI juga menindak 44 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) yang berpotensi merugikan masyarakat dan melanggar aturan perlindungan data pribadi. Hal ini menunjukkan tingginya angka kejahatan pinjol ilegal yang perlu terus diwaspadai.
Hudiyanto, dari Sekretariat Satgas PASTI, menjelaskan bahwa 201 tawaran investasi bodong turut diblokir. Modus yang digunakan para pelaku cukup beragam. Banyak oknum yang meniru nama produk, situs, atau media sosial milik perusahaan resmi (impersonation) untuk melancarkan aksinya. Strategi ini bertujuan untuk memanipulasi korban agar percaya dan berinvestasi pada entitas ilegal tersebut.
Selain pinjol dan investasi bodong, Satgas PASTI juga menemukan delapan entitas yang menawarkan investasi atau kegiatan keuangan ilegal lainnya. Beberapa contohnya termasuk PT Comfort DG Corporation (penawaran kerja paruh waktu fiktif), CCS Compleo (investasi palsu), Komunitas Cerdas Financial (arisan online bodong), dan Xender RC Investment (investasi cryptocurrency dan forex yang tidak terdaftar).
Entitas lain yang diblokir antara lain Bursa ZUHYX (platform kripto ilegal), PT SAI Technology Group (investasi mesin server AI yang menjanjikan penghasilan harian), PT NITG Teknologi Indonesia (platform investasi kripto dengan teknologi AI), serta World Pay One atau WPONE (perdagangan mata uang digital otomatis).
Dengan tambahan terbaru ini, Satgas PASTI telah berhasil menghentikan total 12.185 entitas keuangan ilegal sejak tahun 2017 hingga akhir Desember 2024. Rinciannya meliputi 1.737 entitas investasi ilegal, 10.197 entitas pinjol/pinpri ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal. Angka ini menggambarkan skala besar kejahatan di sektor keuangan dan pentingnya upaya pencegahan yang berkelanjutan.
Satgas PASTI juga aktif menangani masalah debt collector nakal dari pinjol ilegal. Sejumlah 614 nomor WhatsApp debt collector yang melakukan intimidasi dan ancaman telah diblokir dengan kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Upaya ini bertujuan menekan maraknya praktik pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat.
Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat 30.124 laporan penipuan di sektor keuangan hingga 22 Januari 2025, melibatkan 49.095 rekening. Dari jumlah tersebut, 14.099 rekening (28,72 persen) berhasil diblokir. Total kerugian yang dilaporkan mencapai Rp476,6 miliar, dengan Rp96 miliar (20,14 persen) berhasil diselamatkan melalui pemblokiran rekening.
Satgas PASTI kembali mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap pinjol dan investasi ilegal. Hindari pinjol ilegal dan pinpri karena berpotensi merugikan, termasuk penyalahgunaan data pribadi. Waspadai pula penawaran investasi bodong, khususnya yang menggunakan modus impersonation di media sosial, terutama Telegram. Korban penipuan dapat melaporkan melalui situs web IASC di iasc.ojk.go.id.