Semarang Resmi Bergabung dalam Aliansi Kota Jalur Sutra Maritim
Kota Semarang resmi bergabung dengan Aliansi Kota Jalur Sutra Maritim (CAMSR), membuka peluang besar bagi peningkatan budaya, pariwisata, dan ekonomi kota.

Kota Semarang, Jawa Tengah, resmi menjadi bagian dari City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR) atau Aliansi Kota Jalur Sutra Maritim pada tanggal 15 Mei 2024. Keanggotaan ini menandai langkah penting bagi Semarang dalam memperkuat kerja sama internasional, khususnya dengan Tiongkok, di bidang budaya, pendidikan, dan ekonomi. Bergabungnya Semarang dalam aliansi yang beranggotakan 35 kota, sebagian besar dari Tiongkok, merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan bahwa keikutsertaan ini akan memberikan manfaat signifikan bagi kota. "Bergabungnya Kota Semarang dalam CAMSR akan memberikan manfaat besar, mulai dari pelestarian budaya, promosi wisata, hingga pertukaran pengetahuan. Ini adalah langkah konkret dalam memperkaya pengalaman dan jejaring global Semarang," ujarnya. Penandatanganan dokumen keanggotaan disaksikan langsung oleh Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Mr. Wang Si Ping, dan delegasi Pemerintah Kota Guangzhou, Mr. Liu Xiaoming.
Dengan bergabungnya Semarang, Indonesia kini memiliki dua kota anggota CAMSR, setelah Cirebon bergabung sebelumnya. Keanggotaan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Semarang di kancah internasional dan meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata.
Potensi Semarang dalam CAMSR
Semarang memiliki potensi besar dalam aliansi ini. Kekayaan bangunan bersejarah, kekayaan budaya, dan keindahan alam menjadi kekuatan utama yang dapat dipromosikan melalui CAMSR. Kota ini juga memegang peranan penting dalam sejarah Jalur Sutra Maritim, sebagai salah satu pelabuhan utama dalam pelayaran Laksamana Cheng Ho. Warisan budaya Tionghoa-Indonesia yang masih hidup hingga kini, seperti Kelenteng Sam Poo Kong dan Tay Kak Sie, serta Festival Sam Poo Kong yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri.
Melalui program CAMSR, Semarang berharap dapat meningkatkan upaya pelestarian budaya dan memperkaya pengalaman warganya. Potensi pariwisata Semarang juga akan semakin terangkat, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya dari Tiongkok.
Wali Kota Semarang optimistis bahwa keikutsertaan dalam CAMSR akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor di Semarang, termasuk sektor ekonomi dan pendidikan.
Apresiasi dari Tiongkok
Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Mr. Wang Si Ping, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Kota Semarang. "Saya merasa tenang dan nyaman di kota ini. Semarang adalah kota penuh sejarah dan keramahan, sangat cocok dikunjungi wisatawan Tiongkok," katanya. Kunjungannya ke Semarang merupakan wujud nyata dari komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan bilateral, sejalan dengan kesepahaman antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo.
Mr. Wang berharap, melalui CAMSR, kota-kota bersejarah seperti Semarang dan Cirebon dapat mengembangkan jalur maritim untuk kemajuan kedua negara. Ia juga berencana untuk lebih mempelajari budaya dan sejarah Semarang selama kunjungannya.
Keikutsertaan Semarang dalam CAMSR diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok, serta membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata di Semarang.
Kesimpulan: Bergabungnya Semarang dalam CAMSR merupakan langkah strategis yang akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor di kota, memperkuat hubungan internasional, dan mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Semarang ke dunia internasional.