Senator Usul Jateng Selatan Jadi Daerah Khusus Penyangga Pangan Nasional
Anggota DPD RI, Abdul Kholik, mengusulkan agar Jawa Tengah selatan ditetapkan sebagai daerah khusus penyangga pangan nasional, memanfaatkan potensi pertanian dan maritimnya yang besar.

Purwokerto, 3 Mei 2024 - Anggota DPD RI, Abdul Kholik, baru-baru ini mengusulkan pengembangan kawasan Jawa Tengah bagian selatan menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional. Usulan ini dilatarbelakangi oleh potensi besar wilayah tersebut dalam sektor pertanian dan maritim. Beliau menyampaikan usulan ini dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Selama lima tahun menjabat sebagai senator (2019-2024), Abdul Kholik mengamati kebutuhan Jawa Tengah akan akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, dan pengembangan potensi daerah secara merata. Menurutnya, pengembangan kawasan utara, selatan, dan timur secara seimbang menjadi solusi optimal. Beliau menekankan pentingnya skema khusus untuk pengembangan wilayah selatan Jawa Tengah, yang disebutnya sebagai Jasela (Jateng Selatan).
Meskipun idealnya Jasela menjadi provinsi tersendiri, Kholik mengusulkan jalur alternatif berupa penetapan sebagai daerah khusus penyangga pangan nasional. Langkah ini dinilai lebih realistis dan efektif untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayah tersebut.
Potensi Pertanian dan Maritim Jasela
Wilayah Jasela, meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo), memiliki potensi pertanian dan maritim yang signifikan. Kabupaten Cilacap, misalnya, memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah dengan potensi perikanan tangkap yang melimpah, sekaligus dikenal sebagai lumbung padi Jawa Tengah.
Sementara itu, Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo memiliki potensi besar dalam sektor pertanian hortikultura, terutama komoditas kentang dan cabai. Keberadaan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, pelabuhan terbesar di pesisir selatan Pulau Jawa, serta Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga) dan Bandara Tunggul Wulung (Cilacap) semakin mendukung potensi pengembangan Jasela.
Kholik berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat dapat memahami dan mendukung usulan ini. Ia meyakini pengembangan Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan akan mempercepat pengentasan kemiskinan dan memajukan potensi daerah.
Dengan konsolidasi dan pengelolaan yang tepat, Jasela bahkan berpotensi untuk melakukan ekspor komoditas pangan. Oleh karena itu, Kholik mendorong kepala daerah di wilayah Jasela, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan rencana ini.
Dukungan Pemerintah dan Langkah Selanjutnya
Abdul Kholik menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi melalui jalur khusus, seperti daerah istimewa atau daerah khusus. Hal ini memberikan peluang bagi usulan pengembangan Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan.
Ia menambahkan bahwa usulan ini masih akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan pemerintah. Kholik optimistis bahwa akselerasi dan terobosan ini akan memberikan manfaat besar bagi daerah, regional, bahkan nasional. Ia berharap usulan tersebut dapat dipahami dan diwujudkan di masa mendatang.
Lebih lanjut, Kholik menekankan pentingnya kerjasama antar kepala daerah di wilayah Jasela untuk membangun kesepahaman dan mendukung pengembangan wilayahnya sebagai daerah khusus penyangga pangan nasional. Ia berharap usulan ini dapat menjadi langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah Selatan.