Siaga Medis di SKD PPPK Natuna: Pemkab Antisipasi Masalah Kesehatan Peserta
Pemkab Natuna siagakan perawat dan ambulans selama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) PPPK tahap II guna memberikan pertolongan pertama pada peserta yang sakit, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Natuna, 14 Mei 2025 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menunjukkan kesiapsiagaannya dalam memastikan kelancaran dan keselamatan peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II. Langkah konkret yang diambil adalah dengan menyiagakan tenaga medis dan ambulans di lokasi ujian. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan peserta yang mengalami masalah kesehatan selama proses seleksi berlangsung.
SKD PPPK tahap II di Natuna dilaksanakan di Ruang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMA Negeri 1 Bunguran Timur mulai tanggal 10 Mei hingga 15 Mei 2025. Ujian dilakukan melalui computer assisted test (CAT). Keputusan untuk menyediakan layanan medis ini didorong oleh pertimbangan bahwa sebagian besar peserta berusia di atas 40 tahun, sehingga risiko masalah kesehatan selama ujian relatif lebih tinggi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Natuna, Muhammad Alim Sanjaya, menjelaskan bahwa penyediaan ambulans dan perawat bertujuan untuk mempermudah pemberian pertolongan pertama dan evakuasi peserta yang sakit. "Langkah ini penting untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para peserta selama mengikuti ujian," ujar Muhammad Alim Sanjaya.
Kesiapsiagaan Tim Medis dan Keamanan
Selain menyiagakan dua orang perawat dan satu unit ambulans, Pemkab Natuna juga melibatkan personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian. Kehadiran Satpol PP difokuskan pada pengaturan peserta, mulai dari pengantaran ke ruang tunggu hingga membantu proses administrasi lainnya. Sementara itu, personel kepolisian bertugas menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan ujian.
Sebelum memasuki ruang seleksi, setiap peserta menjalani pemeriksaan menggunakan metal detektor dan pemeriksaan fisik oleh petugas kepolisian. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah kecurangan dengan memastikan tidak ada peserta yang membawa alat-alat tertentu yang dilarang. "Petugas kepolisian ada sekitar empat orang, terdiri atas dua perempuan dan dua laki-laki, petugas perempuan memeriksa perempuan dan pria memeriksa pria," kata Muhammad Alim Sanjaya.
Muhammad Alim Sanjaya menambahkan bahwa meskipun memiliki tugas pokok masing-masing, seluruh petugas tetap saling membantu jika diperlukan. Kerjasama antar instansi ini menunjukkan komitmen Pemkab Natuna untuk menciptakan lingkungan ujian yang aman, nyaman, dan tertib.
Insiden Kesehatan dan Kehadiran Peserta
Selama pelaksanaan SKD, telah terjadi satu insiden kesehatan di mana seorang peserta harus dilarikan ke rumah sakit karena masalah asam lambung. "Seleksi dimulai sejak Sabtu (10/5), dan kemarin ada satu peserta yang sempat dilarikan ke rumah sakit," ungkap Muhammad Alim Sanjaya. Kejadian ini semakin menguatkan alasan Pemkab Natuna dalam menyiagakan tim medis di lokasi ujian.
Tercatat, hingga Rabu (14/5), terdapat delapan peserta yang tidak mengikuti seleksi. Sebagian besar ketidakhadiran disebabkan oleh keterlambatan peserta datang ke lokasi ujian. Hal ini menunjukkan pentingnya kedisiplinan dan manajemen waktu bagi para peserta dalam mengikuti seleksi.
Pemkab Natuna telah menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peserta SKD PPPK. Dengan menyiagakan tim medis dan keamanan, diharapkan pelaksanaan SKD dapat berjalan lancar dan aman tanpa kendala berarti. Langkah antisipatif ini patut diapresiasi sebagai bentuk pelayanan prima kepada para peserta.