Siap Penuhi Kebutuhan, Biak Numfor Jamin Pasokan Daging Babi Aman untuk Warga Papua Pegunungan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Biak Numfor berkomitmen penuh pasokan daging babi dan kebutuhan pangan lain bagi Papua Pegunungan. Bagaimana kerja sama ini terwujud?

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Biak Numfor, Papua, telah menegaskan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan daging babi bagi masyarakat di delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala DPKP Biak Numfor, Immanuel Naap, di Biak. Pengiriman daging babi dan anakan ternak babi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan hewani yang vital bagi budaya dan konsumsi warga setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan pasokan di wilayah tersebut.
Untuk merealisasikan pengiriman dalam jumlah besar dan berkelanjutan, DPKP Biak Numfor saat ini tengah melakukan penilaian ketat terhadap mitra pelaku usaha yang akan ditunjuk. Proses seleksi ini krusial guna memastikan bahwa pasokan daging babi dapat didistribusikan secara efisien dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Memastikan Ketersediaan Pasokan Daging Babi dan Seleksi Mitra
Immanuel Naap menjelaskan bahwa penunjukan mitra usaha pengiriman daging babi memerlukan kehati-hatian dan selektivitas tinggi. Hal ini mengingat volume pengiriman ke Papua Pegunungan yang tidak sedikit dan sifatnya yang berkelanjutan, sehingga membutuhkan mitra dengan kapasitas dan rekam jejak yang terpercaya. DPKP Biak Numfor berkomitmen penuh untuk memenuhi permintaan pasokan daging babi dan anakan ternak ini.
Kerja sama antara kedua wilayah ini bukan hanya sebatas pasokan daging babi. Bupati Biak Numfor, Markus Octovianus Mansnembra, dan Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, telah menandatangani perjanjian kerja sama distribusi hasil pertanian dan perikanan antar wilayah Papua. Perjanjian ini mencakup berbagai komoditas yang saling melengkapi kebutuhan kedua daerah.
Melalui kerja sama ini, diharapkan terjadi sinergi ekonomi yang kuat antar daerah di Papua. Biak Numfor, dengan potensi pertanian dan perikanannya, dapat menjadi pemasok utama bagi Papua Pegunungan, sementara Papua Pegunungan juga memiliki komoditas unggulan yang dapat disalurkan ke Biak Numfor.
Diversifikasi Kebutuhan Pangan dan Peran Peternak Lokal
Selain daging babi, DPKP Biak Numfor juga menyiapkan pengiriman komoditas pangan lain ke Papua Pegunungan. Kebutuhan tersebut meliputi kelapa, daging ayam potong, dan telur ayam. Diversifikasi pasokan ini menunjukkan upaya komprehensif untuk mendukung ketahanan pangan di Papua Pegunungan.
Khusus untuk telur ayam, Immanuel Naap menyoroti peran penting para pengusaha peternak ayam orang asli Papua (OAP). Menurutnya, produksi ayam petelur dari pengusaha OAP sangat dominan dan menjadi yang terbanyak di Provinsi Papua. Hal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal.
Sebagai timbal balik, Papua Pegunungan juga akan memasok berbagai jenis sayuran ke Biak Numfor. Komoditas yang akan dikirim antara lain wortel, daun kol, bawang merah, bawang putih, serta jenis sayuran lainnya. Immanuel menegaskan bahwa jenis hasil pertanian lainnya akan tetap menjadi prioritas sesuai dengan permintaan yang ada, menunjukkan fleksibilitas dalam kerja sama ini.