Sinergi BUMN Wujudkan Ketahanan Energi: Pertagas dan Krakatau Steel Resmikan Proyek Pipa BBM Cikampek-Plumpang Sepanjang 96 KM
Pertagas dan Krakatau Steel bersinergi dalam Proyek Pipa BBM Cikampek-Plumpang sepanjang 96 KM, menandai langkah penting penguatan infrastruktur energi nasional. Simak detailnya!

PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, telah mengambil langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur energi nasional. Mereka menandai dimulainya proyek penyediaan jasa pipanisasi bahan bakar minyak (BBM) untuk ruas Cikampek-Plumpang. Inisiatif ini merupakan wujud nyata sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menjaga ketahanan pasokan energi.
Kerja sama monumental ini melibatkan pengiriman perdana pipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Direktur Utama Pertamina Gas, Indra P Sembiring, menegaskan bahwa kolaborasi ini sangat penting. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan dan distribusi BBM yang optimal di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Proyek vital ini akan membentang sepanjang 96 kilometer, menghubungkan Terminal Cikampek ke Terminal Plumpang. Pipa-pipa berkualitas tinggi ini akan dipasok oleh PT Krakatau Pipe Industries, anak usaha Krakatau Steel. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan mampu menjamin keandalan pasokan BBM, terutama mengingat wilayah tersebut menyerap sekitar 30 persen konsumsi nasional.
Sinergi BUMN untuk Kemandirian Industri
Kolaborasi antara Pertagas dan Krakatau Steel dalam Proyek Pipa BBM Cikampek-Plumpang menjadi contoh nyata sinergi BUMN. Pertagas akan menerima pasokan pipa baja untuk proyek sepanjang 96 kilometer ini. Pipa tersebut diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries, anak usaha Krakatau Steel.
Pipa baja yang digunakan adalah jenis ERW (Electric Resistance Welding) berdiameter 16 inci dengan grade API 5L X65 PSL 2. Pipa ini juga dilapisi 3 layer polyethylene untuk ketahanan korosi. Penggunaan produk dalam negeri ini menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Indra P Sembiring menegaskan bahwa Pertagas mendukung penuh upaya Pertamina Group dalam mengoptimalkan komponen lokal. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional dan ekonomi secara keseluruhan. Inisiatif ini selaras dengan program pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dan pemerataan ekonomi.
Peran Strategis Pipa BBM Cikampek-Plumpang
Pembangunan pipa BBM sepanjang 96 kilometer ini merupakan sinergi penting di dalam Pertamina Group. Pertamina Patra Niaga bertindak sebagai pemilik proyek, sementara Pertagas menjadi kontraktor pelaksana. Infrastruktur ini akan menghubungkan Terminal Cikampek ke Terminal Plumpang.
Pipa BBM ini merupakan bagian krusial dari jaringan distribusi utama dari Kilang Balongan ke Plumpang. Jalur ini menyalurkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM setiap tahunnya. Keberadaannya sangat vital untuk menjamin keandalan pasokan BBM di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Kedua wilayah tersebut secara akumulatif menyerap sekitar 30 persen dari total konsumsi BBM nasional. Oleh karena itu, keberadaan pipa BBM Cikampek-Plumpang akan berdampak strategis. Ini akan mendukung "security of supply" dan memperkuat jalur distribusi dari Kilang Balongan.
Komitmen Pertagas dalam Infrastruktur Energi Nasional
Corporate Secretary Pertamina Gas, Sulthani Adil Mangatur, menjelaskan bahwa Pertagas telah bertransformasi. Perusahaan tidak hanya fokus pada penyaluran gas dan LNG, tetapi juga aktif mengembangkan infrastruktur energi lainnya. Hal ini menunjukkan adaptasi perusahaan terhadap kebutuhan energi yang dinamis.
Pertagas memiliki rekam jejak yang solid dalam proyek-proyek strategis. Contohnya adalah pembangunan pipa gas bumi Senipah-Balikpapan sepanjang 79,92 kilometer. Proyek ini berkontribusi pada efisiensi operasi Kilang Balikpapan dan ketahanan energi domestik.
Selain itu, Pertagas juga terlibat dalam proyek pipa minyak Blok Rokan sepanjang 342 kilometer. Pipa ini membentang dari Minas, Balam, Duri hingga Dumai, mendukung salah satu wilayah produksi minyak bumi nasional terbesar. Kontribusi berkelanjutan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk kemandirian energi nasional.