Sinergi Kemensos dan BNN: Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba
Kemensos dan BNN perkuat sinergi dalam memberantas narkoba dengan fokus pada rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan narkotika, mencegah perputaran uang Rp1 triliun dari peredaran narkoba.

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) dalam mendukung penuh rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkotika. Hal ini disampaikan di Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025, bertepatan dengan konferensi pers Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mengumumkan hasil penindakan peredaran narkoba dengan nilai barang bukti mencapai Rp1 triliun.
Kerja sama lintas sektoral antara Kemensos dan BNN ini merupakan bagian penting dari upaya menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba, seperti yang ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan. Penindakan yang dilakukan BNN berhasil mengungkap 14 kasus peredaran narkotika sepanjang Februari 2025, dengan barang bukti yang sangat signifikan.
Kepala BNN, Marthinus Hukom, merincikan barang bukti yang disita, termasuk 201.290,22 gram sabu, 894.330 gram ganja, dan 303.188 butir ekstasi. Selain narkotika, BNN juga menyita aset terkait, seperti 16 unit mobil dan 4 unit sepeda motor. Marthinus menekankan bahwa penindakan ini berhasil mencegah perputaran uang sekitar Rp1 triliun dan melindungi jutaan orang dari potensi penyalahgunaan narkoba.
Rehabilitasi Sosial: Solusi Terintegrasi untuk Korban Narkoba
BNN mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan anggota keluarga yang terindikasi menggunakan narkoba, dengan jaminan tidak akan diproses hukum. Mereka yang membutuhkan rehabilitasi dapat melapor ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk mendapatkan perawatan dan rehabilitasi sosial dari Kemensos.
Kemensos telah lama berperan aktif dalam rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif (NAPZA). Wamensos Agus Jabo Priyono menyatakan bahwa korban penyalahgunaan narkoba termasuk dalam 12 Pemerlu Atensi Sosial (PAS) yang menjadi prioritas program Kemensos. Kemensos juga memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra dan Sentra Terpadu di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan rehabilitasi.
Program rehabilitasi ini mencakup berbagai aspek untuk membantu para korban pulih secara fisik dan mental. Layanan ini tidak hanya berfokus pada pengobatan medis, tetapi juga mencakup konseling, pelatihan keterampilan, dan dukungan sosial untuk membantu mereka kembali berintegrasi ke masyarakat.
Kerja sama antara Kemensos dan BNN ini merupakan langkah penting dalam menciptakan sistem rehabilitasi yang komprehensif dan terintegrasi. Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan korban penyalahgunaan narkoba dapat pulih sepenuhnya dan kembali menjalani kehidupan yang produktif.
Peran Aktif Kemensos dalam Pemberantasan Narkoba
Kemensos memiliki peran krusial dalam upaya pemberantasan narkoba dengan fokus pada rehabilitasi sosial. Komitmen ini sejalan dengan visi Kemensos untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti korban penyalahgunaan narkoba.
Dengan menyediakan layanan rehabilitasi yang memadai, Kemensos membantu para korban untuk melepaskan diri dari jeratan narkoba dan membangun kehidupan baru yang lebih baik. Layanan ini mencakup berbagai program, mulai dari konseling individu dan kelompok hingga pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan dan kesempatan kerja.
Selain itu, Kemensos juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi internasional, untuk memperluas jangkauan layanan rehabilitasi dan meningkatkan kualitas program yang ditawarkan. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan rehabilitasi dan mencegah angka residivis.
Upaya Kemensos ini tidak hanya membantu para korban, tetapi juga berkontribusi pada upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Dengan memberikan dukungan dan kesempatan kedua kepada para korban, Kemensos turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari narkoba.
Keberhasilan program rehabilitasi sosial ini bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga korban. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesembuhan dan mencegah penyalahgunaan narkoba di masa mendatang. Partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan kasus penyalahgunaan narkoba juga sangat penting untuk mendukung keberhasilan program ini.
"Saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat, yang anggota keluarganya terjerat penyalahgunaan narkoba, agar dengan kerelaan melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk mendapatkan perawatan rehabilitasi," kata Kepala BNN, Marthinus Hukom.