Sinergitas PUI dan Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan, Gubernur Sumut Sorot Masalah Narkoba
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memuji sinergi Persatuan Umat Islam (PUI) dengan pemerintah dalam ketahanan pangan, sementara Gubernur Sumut menyoroti masalah narkoba yang serius di provinsi tersebut.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini memberikan apresiasi terhadap sinergi yang baik antara Persatuan Umat Islam (PUI) dan pemerintah. Hal ini disampaikan saat beliau menghadiri penutupan Muktamar Ke-15 PUI di Medan, Sumatera Utara, Jumat lalu. Apresiasi tersebut terutama tertuju pada kontribusi PUI dalam program Gerakan Nasional Wakaf Pangan yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pernyataan Wapres ini sekaligus menunjukkan dukungan pemerintah terhadap peran aktif organisasi masyarakat dalam pembangunan nasional.
Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan perhatian besar Presiden terhadap isu ketahanan pangan. "Perhatian Presiden untuk pangan luar biasa sekali. Kami mohon kepada PUI untuk terus bersinergi melalui program Gerakan Nasional Wakaf Pangan," ujar Wapres Gibran. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan seperti PUI, dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang optimal.
Namun, di tengah apresiasi terhadap sinergi positif tersebut, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, turut menyoroti tantangan besar yang dihadapi provinsi tersebut, yaitu tingginya angka penyalahgunaan narkoba. Sumatera Utara, menurutnya, menempati peringkat teratas dalam kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, sebuah masalah yang menghambat kemajuan provinsi ini menuju Indonesia Emas 2045.
Masalah Narkoba di Sumatera Utara: Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045
Gubernur Bobby Nasution mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara. Beliau menyebutnya sebagai "persoalan mendasar" yang menghambat pembangunan dan kemajuan provinsi tersebut. "Masih ada persoalan mendasar di Sumut dalam beberapa tahun terakhir ini. Kami masih menjadi provinsi nomor satu penyalahgunaan narkoba. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk mencapai Indonesia Emas 2045," ungkap Bobby.
Sebagai provinsi besar dengan potensi sumber daya manusia yang melimpah, Sumatera Utara diharapkan dapat berkontribusi besar dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, masalah narkoba menjadi penghambat serius dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, Gubernur Bobby Nasution berharap adanya kerjasama dan dukungan dari semua pihak, termasuk PUI, untuk mengatasi masalah ini.
Gubernur Bobby bahkan secara langsung meminta dukungan PUI Sumatera Utara untuk turut serta dalam upaya pemberantasan narkoba. "Dalam kesempatan ini, mohon izin Bapak Ketua, kalau boleh PUI yang ada di Sumatera Utara, gerakan serentak sama-sama. Bukan mengurangi targetnya, melainkan bisa menghilangkan narkoba di Sumatera Utara," kata Bobby. Permintaan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah narkoba dan harapan akan peran aktif organisasi masyarakat dalam penanggulangannya.
PUI: Peran dalam Pembangunan Nasional dan Cita-cita Kemerdekaan
Ketua Umum Majelis Syura DPP PUI, Nurhasan Zaidi, menanggapi positif ajakan kerjasama tersebut. Beliau menyatakan bahwa PUI, sebagai organisasi kemasyarakatan yang telah berdiri sejak tahun 1917, memiliki kapasitas dan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. PUI, menurutnya, mampu membangun soliditas kebangsaan dalam skala besar.
Nurhasan Zaidi juga menegaskan tanggung jawab besar PUI dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. "Sebagai organisasi independen yang telah berdiri sejak 1917, PUI punya tanggung jawab besar dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk kontinuitas perkembangan kita," tegas Nurhasan Zaidi. Pernyataan ini menunjukkan komitmen PUI untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, baik dalam konteks ketahanan pangan maupun dalam mengatasi masalah sosial seperti penyalahgunaan narkoba.
Kesimpulannya, pertemuan di Medan tersebut menyoroti dua isu penting: sinergi positif antara PUI dan pemerintah dalam upaya mencapai ketahanan pangan, dan tantangan serius penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara. Kedua isu ini menunjukkan kompleksitas pembangunan nasional yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat seperti PUI, untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.