Pemprov Sumut dan Pangdam I/BB Kolaborasi Bangun Nias, Tangani Begal dan Narkoba
Gubernur Sumut dan Pangdam I/BB berkolaborasi membangun infrastruktur di Nias pascaputusnya Jembatan Sungai Oyo, serta memberantas begal dan narkoba di Sumatera Utara.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, dan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto, telah membahas kolaborasi pembangunan daerah, termasuk penanganan kerusakan infrastruktur di Nias, pemberantasan begal, dan penyalahgunaan narkoba. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Kantor Gubernur Sumut pada Rabu, 12 Maret.
Pembahasan difokuskan pada kondisi Jembatan Sungai Oyo di Kabupaten Nias Barat yang putus akibat banjir pekan lalu. Putusnya jembatan sepanjang 71 kilometer ini menyebabkan terhambatnya aksesibilitas 97 desa di tujuh kecamatan, berdampak pada distribusi dan pasokan pangan, serta meningkatkan biaya transportasi. Bobby Nasution menyatakan, "Menganggu distribusi, pasokan pangan, menambah cost (biaya)."
Sebagai respon cepat, Pemprov Sumut telah mengalokasikan dana Rp40 miliar untuk pembangunan kembali Jembatan Sungai Oyo dan Rp350 miliar untuk perbaikan ruas jalan sepanjang 60 kilometer dari Simpang Miga hingga Sirombu. Selama masa pembangunan, masyarakat akan diarahkan menggunakan jalur alternatif yang telah disiapkan.
Kolaborasi Pemprov Sumut dan Kodam I/BB
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Rio Firdianto, menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Pemprov Sumut dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di wilayah terpencil. Hal ini merupakan kelanjutan kerjasama yang telah terjalin sejak pelantikan Gubernur Bobby Nasution.
Pihak Kodam I/BB telah menerima laporan terkait kerusakan Jembatan Sungai Oyo dan telah melakukan perincian terkait waktu pengerjaan pembangunan jembatan dan perbaikan jalan di Nias. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan infrastruktur dan meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat.
Selain infrastruktur, kolaborasi ini juga mencakup pemberantasan begal dan narkoba. Pangdam I/BB menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam memberantas narkoba, yang merupakan masalah serius di Sumatera Utara. "Kami sudah memetakan berapa lama pengerjaan pembangunan jembatan dan jalan rusak di Nias. Untuk pemberantasan narkoba butuh dukungan semua pihak," ucap Mayjen TNI Rio Firdianto.
Pembangunan Infrastruktur di Nias
Putusnya Jembatan Sungai Oyo telah menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat Nias Barat. Waktu tempuh bertambah 1,5 hingga 2 jam karena harus melewati jalur alternatif. Pembangunan kembali jembatan dan perbaikan jalan diharapkan dapat mengembalikan aksesibilitas dan menunjang perekonomian masyarakat.
Anggaran yang dialokasikan Pemprov Sumut menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah ini dengan cepat dan efektif. Penggunaan jalur alternatif selama masa pembangunan juga menjadi solusi sementara untuk mengurangi dampak negatif terhadap aktivitas masyarakat.
Dengan kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Kodam I/BB, diharapkan pembangunan infrastruktur di Nias dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Nias.
Penanganan Begal dan Narkoba
Masalah begal dan narkoba juga menjadi fokus kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Kodam I/BB. Kedua instansi menyadari pentingnya kerjasama untuk memberantas kejahatan tersebut dan menciptakan keamanan bagi masyarakat Sumatera Utara.
Pemetaan dan strategi yang terkoordinasi antara pihak kepolisian dan TNI diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penindakan terhadap pelaku kejahatan. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan TNI, diharapkan masalah begal dan narkoba di Sumatera Utara dapat ditangani secara efektif dan menyeluruh. Hal ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Kodam I/BB ini menunjukan komitmen bersama untuk membangun Sumatera Utara yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara pemerintah dan TNI dalam membangun daerah.