Srikaya Tapai: Kuliner Legit Puasa Ramadan di Baturaja
Srikaya Tapai, kue khas Sumatera Selatan dengan sentuhan tapai, menjadi kuliner favorit warga Baturaja untuk berbuka puasa Ramadan, menawarkan cita rasa legit dan proses pembuatan yang mudah.

Srikaya Tapai, sebuah kuliner lezat khas Sumatera Selatan, menjadi primadona bagi masyarakat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terutama saat bulan Ramadan tiba. Kue ini bukan hanya sekadar hidangan penutup, tetapi juga menjadi simbol kelezatan dan tradisi berbuka puasa bagi banyak keluarga di daerah tersebut. Kepopulerannya terlihat dari tingginya permintaan dan penjualan selama bulan suci ini.
Indah, seorang ibu rumah tangga di Baturaja, menjelaskan bahwa srikaya pada umumnya merupakan kue berbahan dasar santan, telur, gula, dan pandan, yang menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis. Namun, di Baturaja, srikaya memiliki sentuhan unik dengan tambahan tapai singkong sebagai pengganti daun pandan. Inilah yang membedakan Srikaya Tapai dari srikaya pada umumnya dan menjadikannya hidangan istimewa.
"Makanan ini banyak diburu masyarakat, terutama saat bulan suci Ramadhan sebagai cemilan untuk berbuka puasa," ungkap Indah. Ia menambahkan bahwa selain rasanya yang lezat dan legit, Srikaya Tapai juga sangat mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Hal ini menjadikan Srikaya Tapai sebagai pilihan yang praktis dan ekonomis bagi masyarakat.
Srikaya Tapai: Resep dan Cara Pembuatan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Srikaya Tapai terbilang sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan tujuh potong tapai ukuran sedang, 10 butir telur ayam ras, 300 gram gula pasir, 750 mililiter santan kelapa, garam, dan gula aren secukupnya. Proses pembuatannya pun cukup mudah. Langkah pertama adalah memisahkan serat tapai, kemudian semua bahan dicampur hingga halus. Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam wadah cup yang telah diisi gula aren, lalu dikukus selama 15-20 menit. Mudah, bukan?
"Hampir setiap hari srikaya tapai menjadi menu favorit keluarga kami, terutama anak saya untuk berbuka puasa," tambah Indah. Hal ini menunjukkan betapa populernya Srikaya Tapai di kalangan keluarga di Baturaja.
Proses pembuatan yang sederhana dan rasa yang lezat membuat Srikaya Tapai menjadi pilihan yang tepat untuk berbuka puasa. Tekstur lembut dan rasa manisnya yang khas mampu menggugah selera setelah seharian berpuasa.
Peluang Usaha Kuliner Srikaya Tapai
Rogaya, seorang penjual jajanan kuliner di Pasar Bedug Taman Kota Baturaja, melihat peluang usaha yang menjanjikan dari Srikaya Tapai. Ia mengaku bahwa cemilan ini sangat diburu oleh masyarakat, terutama selama bulan Ramadan. Keunikan dan kelezatan Srikaya Tapai menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli.
Rogaya mengungkapkan bahwa setiap harinya selama Ramadan, ia mampu menjual sekitar 100 cup Srikaya Tapai ukuran kecil. Satu cup Srikaya Tapai dijual dengan harga Rp2.000. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan dan potensi keuntungan dari penjualan Srikaya Tapai.
"Untuk satu cup biasanya saya jual Rp2.000. Pembelinya cukup banyak karena selain unik, jajanan ini juga enak dan legit cocok disantap untuk berbuka puasa," ujar Rogaya. Keberhasilan Rogaya membuktikan bahwa Srikaya Tapai tidak hanya menjadi favorit keluarga, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Srikaya Tapai menjadi bukti kreativitas kuliner masyarakat Baturaja dalam memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan hidangan yang lezat dan unik. Kuliner ini juga menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa yang semakin memperkaya kekayaan kuliner Indonesia.