Stok Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran di Gunungkidul Aman, Harga Cabai Malah Turun!
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memastikan stok kebutuhan pokok aman jelang Lebaran 2025, bahkan harga cabai cenderung turun, berkat pemantauan ketat dan operasi pasar.

Gunungkidul, DIY, 12 Maret 2024 (ANTARA) - Jelang Lebaran 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat aman dan tercukupi. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, Rabu lalu, seusai melakukan pemantauan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan kabupaten.
Pemantauan yang dilakukan di tingkat pedagang dan distributor bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan aman bagi seluruh masyarakat Gunungkidul. Hasilnya menunjukkan bahwa pasokan bahan pokok terpantau aman dan terkendali. Bupati Endah juga menyinggung fenomena pedagang daging dan ayam yang berjualan di tempat berbeda, menawarkan tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi.
Meskipun demikian, Bupati Endah memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok relatif stabil. Bahkan, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. "Untuk harga relatif normal, artinya belum ada kenaikan yang ekstrim, bahkan di beberapa produk mengalami penurunan seperti cabai yang dari Rp80 ribu menjadi Rp50 ribu," katanya.
Harga Stabil, Cabai Turun
Bupati Endah menjelaskan bahwa harga bawang merah dan putih terpantau stabil. Lebih mengejutkan lagi, harga cabai justru mengalami penurunan yang signifikan, dari Rp80.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram. Penurunan harga ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat Gunungkidul menjelang Lebaran.
Stabilitas harga ini merupakan hasil dari pemantauan intensif yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul bersama TPID DIY. Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan para pedagang juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
Selain pemantauan, Pemkab Gunungkidul juga gencar melakukan operasi pasar untuk menyediakan minyak dan gula dengan harga murah. Operasi pasar ini melibatkan 30 pedagang yang tersebar di berbagai lokasi. Masyarakat dapat memperoleh minyak dan gula dengan harga lebih murah sekitar Rp2.000 dan Rp1.500 per kemasan.
Operasi Pasar Tepat Sasaran
Bupati Endah menekankan pentingnya distribusi operasi pasar yang tepat sasaran agar bantuan ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia meminta sinergi dari berbagai pihak untuk mensosialisasikan lokasi dan pedagang yang ditunjuk dalam operasi pasar melalui media sosial. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan pemerataan distribusi.
Pemkab Gunungkidul juga berupaya agar setiap pedagang hanya melayani pembelian maksimal dua kemasan per orang, sehingga semua masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh bagian yang sama. Pengawasan yang ketat dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan operasi pasar ini.
"Supaya ini diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu dapat terealisasi, kalau sampai tidak ada pengawasan dari berbagai pihak nanti akan dimanfaatkan orang tertentu, harapan kita satu pedagang hanya dapat melayani pembelian dengan maksimal dua kemasan supaya semua yang membutuhkan mendapatkan porsi yang sama," jelas Bupati Endah.
Kerjasama Antar Daerah
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, menambahkan bahwa Pemkab Gunungkidul telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif sesuai arahan Gubernur DIY. Salah satunya adalah kerja sama antardaerah untuk memastikan ketersediaan stok dan mencegah disparitas harga yang signifikan antarwilayah.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya inflasi atau deflasi yang berlebihan. Dengan koordinasi yang baik antar daerah, diharapkan ketersediaan kebutuhan pokok dapat terjamin dan harga tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Secara keseluruhan, upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran 2025. Pemantauan ketat, operasi pasar, dan kerja sama antardaerah menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul.