Gunungkidul Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Lebaran 2025
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan sembako menjelang Lebaran 2025, bekerja sama dengan berbagai pihak.

Gunungkidul, 19 Maret 2024 - Menjelang Lebaran 2025, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengambil langkah proaktif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Hal ini dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul. Gerakan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia, serta bertujuan untuk memberikan akses pangan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Gunungkidul.
Gerakan pangan murah ini dilaksanakan pada Selasa, 19 Maret 2024 di Kantor DPP Gunungkidul. Sebanyak 5,2 ton kebutuhan pokok berhasil terjual pada hari tersebut. Berbagai komoditas penting tersedia, mencakup 21 item produk yang dipasok oleh asosiasi pasar tani lokal. Langkah ini tidak hanya menstabilkan harga, tetapi juga memberikan kesempatan bagi petani lokal untuk memasarkan hasil panen mereka secara langsung kepada konsumen.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang Lebaran. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia, memungkinkan penyediaan sembako dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar. Subsidi yang diberikan mencapai Rp2.000 per item, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari program ini.
Gerakan Pangan Murah: Solusi Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pangan
Gerakan pangan murah di Gunungkidul ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok, seperti beras dan minyak goreng, dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, khususnya menjelang perayaan Idul Fitri. Dengan harga yang lebih murah, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga di pasaran.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, memberikan apresiasi yang tinggi atas kolaborasi berbagai pihak yang terlibat dalam program ini. Ia menekankan pentingnya langkah cepat dan tepat dalam mengantisipasi kenaikan harga pangan. Kerja sama antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, Perum Bulog, agen dan distributor pangan, gapoktan, serta asosiasi pasar tani menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.
Program ini tidak hanya berfokus pada stabilisasi harga, tetapi juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup di Gunungkidul. Bupati Endah Subekti Kuntariningsih memastikan bahwa stok kebutuhan pangan di Gunungkidul aman menjelang Lebaran, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan.
Kolaborasi Antar Pihak dalam Menjaga Stabilitas Pangan
Keberhasilan Gerakan Pangan Murah di Gunungkidul tidak terlepas dari kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul berperan sebagai koordinator utama, sementara Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia memberikan dukungan pendanaan dan logistik. Peran serta Perum Bulog, agen dan distributor pangan, gapoktan, dan asosiasi pasar tani juga sangat penting dalam menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan barang.
Dengan adanya subsidi dari Bank Indonesia, harga sembako dapat ditekan lebih rendah dibandingkan harga pasar. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal akses terhadap pangan yang terjangkau. Sistem distribusi yang melibatkan asosiasi pasar tani juga memastikan bahwa petani lokal dapat turut serta dalam program ini dan mendapatkan keuntungan.
Program ini juga merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi di daerah. Dengan menjaga stabilitas harga pangan, diharapkan laju inflasi dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha di sektor pertanian menjadi kunci keberhasilan program ini.
Melalui Gerakan Pangan Murah ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakatnya. Kerja sama yang baik antar berbagai pihak menjadi faktor kunci keberhasilan program ini dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat Gunungkidul menjelang Lebaran 2025.