Study Tour di Semarang Tetap Boleh, Asal Terjamin Keselamatannya!
Wali Kota Semarang mengizinkan study tour bagi sekolah dengan syarat ketat soal keselamatan, mengedepankan aspek edukatif, dan tanpa memberatkan orang tua.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, memberikan lampu hijau bagi sekolah-sekolah yang ingin menyelenggarakan study tour. Namun, izin tersebut diberikan dengan syarat utama: terpenuhinya aspek keselamatan peserta didik. Keputusan ini disampaikan pada Minggu, 09/3, di Semarang, Jawa Tengah, sebagai respon atas pertanyaan terkait kegiatan study tour yang kerap diselenggarakan oleh sekolah-sekolah di kota tersebut. Beliau menekankan pentingnya prioritas keselamatan dalam setiap kegiatan study tour.
"Saya sudah minta Pak Kepala Dinas bahwa 'study tour' supaya tetap diperbolehkan, tetapi dengan persyaratan-persyaratan yang 'strict' demi 'safety'," tegas Wali Kota Semarang. Meskipun belum merinci persyaratan detail, beliau menekankan perlunya perjanjian atau nota kesepahaman (MoU) yang menjamin keselamatan peserta study tour. Kajian khusus terkait aspek keselamatan juga akan dilakukan untuk memastikan standar keamanan terpenuhi.
Lebih lanjut, Wali Kota Semarang menambahkan bahwa kajian khusus ini akan memastikan adanya perjanjian yang jelas untuk menjamin keselamatan peserta. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk melindungi siswa selama kegiatan belajar di luar kelas. Dengan demikian, kegiatan study tour diharapkan dapat berjalan lancar dan aman tanpa mengorbankan keselamatan peserta didik.
Syarat Ketat demi Keselamatan dan Aspek Edukatif
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mendukung kebijakan Wali Kota. Ia menjelaskan bahwa study tour memiliki tujuan edukatif yang positif dan tidak perlu dilarang. Namun, ia mengingatkan pentingnya mengedepankan muatan pendidikan, bukan sekadar kegiatan rekreasi atau piknik. "Harus ada unsur 'study'-nya, tidak piknik ke mana gitu, ke pantai. Kan banyak tempat-tempat yang mengandung unsur edukatif yang bisa dikunjungi," jelasnya.
Bambang Pramusinto menyarankan agar sekolah memilih lokasi study tour yang bernilai edukatif dan bersejarah, khususnya yang berada di dalam Kota Semarang. Kota Lama dan Lawang Sewu, misalnya, merupakan destinasi yang kaya akan nilai sejarah dan edukasi. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Selain aspek edukatif, Bambang juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek finansial. Study tour tidak boleh memberatkan orang tua siswa. Pihak sekolah perlu merencanakan anggaran dengan bijak dan transparan agar kegiatan ini tetap terjangkau bagi semua peserta. Dengan demikian, study tour dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat dan inklusif bagi seluruh siswa.
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Kota Semarang akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa setiap study tour memenuhi standar keselamatan dan aspek edukatif yang telah ditetapkan. Hal ini untuk memastikan bahwa study tour menjadi kegiatan yang berharga dan aman bagi para siswa.
Prioritas Keselamatan dan Aspek Edukatif dalam Study Tour
- Keselamatan: Adanya MoU dan kajian khusus untuk menjamin keselamatan peserta study tour merupakan prioritas utama.
- Aspek Edukatif: Study tour harus memiliki muatan pendidikan yang jelas dan tidak hanya sekedar kegiatan rekreasi.
- Lokasi: Diutamakan lokasi study tour yang berada di dalam kota dan memiliki nilai edukatif dan sejarah, seperti Kota Lama dan Lawang Sewu.
- Finansial: Penyelenggaraan study tour tidak boleh memberatkan orang tua siswa secara finansial.
Dengan adanya aturan dan pengawasan yang ketat, diharapkan study tour di Semarang dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat dan aman bagi siswa, tanpa mengesampingkan aspek edukatif dan nilai-nilai sejarah. Komitmen pemerintah kota untuk memastikan keselamatan dan pembelajaran yang bermakna menjadi kunci keberhasilan program ini.